Anak
disleksia memiliki perbedaan gejala satu sama
lain. Satu-satunya sifat yang sama pada
mereka adalah kemampuan membacanya yang
sangat rendah dilihat dari usia dan
inteligensi yang dimilikinya. Setiap anak
memiliki kecenderungan disleksia, dan ada pula
anak yang tidak disleksia tetapi mempunyai
pengalaaman kesulitan membaca.
Anak
disleksia yang kidal dapat menggunakan
kedua belah tangan, misalnya saat menulis, namun mereka
sering kali membaca dari kanan ke kiri. Adapun gejala disleksia ini antara
lain:
1. Ragu-ragu dan lambat dalam berbicara.
2. Kesulitan memilih kata yang tepat
untuk menyampaikan maksud yang diucapkannya
Bermasalah dalam menentukan arah (atas – bawah)
dan waktu (sebelum – sesudah, sekarang-kemarin).
3. Kesalahan mengeja yang dilakukan terus-menerus, seperti
misalnya kata ”gajah” ducapkan menjadi ”gagah”. kata
”ibu” ducapkan menjadi ”ubi”, kata ”pipa”
menjadi ”papi”
4. Membaca kata demi kata secara lamban dan intonasi naik
turun.
5. Membalikkan huruf, kata,
dan angka yang mirip, misalnya b
dengan p, u dengan n, kata kuda dengan daku, palu dengan lupa, 2 –
5, 6 – 9.
6. Kesulitan dalam menulis, misalnya menuliskan namanya
sendiri “Rosa” menjadi Ro5a, menuliskan kata
“Adik” menjadi 4dik (huruf S dianggap sama
dengan angka 5, huruf A dianggap sama dengan angka 4).
Sidiarto, L.D.
(2010) perkembangan otak dan kesulitan belajar pada anak.
Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press)
No comments:
Post a Comment