sintungtelu.blogspot.co.id - Pada kesempatan
ini mengisi waktu karena kemaren begitu padatnya untuk mempersiapkan peryaratan
untuk Yudisium, hari ini juma’at (14/7/17) ingin menuliskan sedikit
mengenai Pasah Patahu berhubungan
beberapa waktu yang lalau sempat berfoto di Pasah
Patahu yang berada di Kalimantan Tengah tepatnya di Desa Pamatang Limau Kec. Sepang Kab. Gunung Mas. Ketika kita berkunjung di sebuah daerah khususnya di Kalimantan
Tengah terutama di perdesaan, tidak asing lagi kita akan menemukan sebuah rumah
kecil yang identik dengan warna Kuning didalam biasanya ada berupa sejen dan
dibawahnya ada juga Batu, Batu ini bukan sebarang batu namanya adalah Batu
Patahu yang memiliki symbol kekuatan spiritual diyakini dapat melindungi,
membantu dan menolong seluruh masyarakat sekitar, kalau berkunjung kedaerah
menemui seperti demikian deskripsi di atas tidak salah lagi itulah yang disebut
dengan Pasah Patahu.
Hindu Kaharingan
(Hinka) mempercayai sistem kehidupan yang memiliki hubungan antara satu dan
yang lainnya dari sesama manusia, mahluk hidup, tumbuhan,alam sampai sesuatu
yang tidak kasat mata atau tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, sejak
jaman dulu Hinka identik dengan upacara ritual yang memerlukan semangat gotong
royong untuk melaksanakannya ambil contoh, Nahunan, Tiwah, Balian, Perkawinan,
Menyanggar, Mampas Lewu dan banyak ritual lainnya, tidak heran jika dalam satu
ritual pasti melibatkan orang banyak.
Pasah Patahu adalah salah satu tempat untuk
memberikan persembahan sesajen kepada Sahur
yang mempunyai kekuatan supranatural dan merupakan menifestasi dari kekuasaan
Ranying Hatalla Langit Tuhan Yang Maha Esa,
biasanya disebut Sahur Parapah, Sahur
Parapah masing-masing daerah memiliki nama tersendiri, yang tau nama Sahur biasanya adalah orang-orang
tertentu misalnya Para Rohaniawan Hinka dan para tetua yang ada disesa. Sahur Parapah inilah yang diyakini
menjaga keharmonisasan dan kelestarian kehidupan alam dan juga melindungi,
mambantu, menolong, memberikan kemudahan kepada seluruh masyarakat desa. Jadi kita
tidak heran jika setiap daerah pasti memiliki Pasah Patahu penjaga lewu.
Dalam wujud
syukur dan rasa terima kasih umat Hindu Kaharingan kepada Sang Pencipta Ranying
Hatalla dan segala manifestasinya berkat kekuasan dan kekuatannya sehingga
adanya Pasah Patahu yang dihuni oleh Sahur Lewu yang sudah menjaga seluruh
masyarakat sehingga terjalinya keharmonisan antara masyarakat, hidup rukun, terciptanya sausana nyaman damai dan segala rezeki yang melimpah,
diberikan kesehatan, jauh dari mara bahaya dan terciptanya hubungan yang baik
dengan seluruh mahluk hidup maka diadakanlah yang namanya Pakanan Sahur atau Mapas Lewu.
Biasanya setiap
saya berkujung kedaerah menumui Pasah Petahu, Pasti meluangkan waktu
sebentar untuk memanjatkan doa mohon ijin juga karena kita sudah masuk kedaerah
tersebut dan meminta agar segala aktivitas diberikan kemudahan, dijaukan dari
mara bahaya dan mohon lindungan seperti Sahur
Lewu melindungi masyarakat yang ada di daerah tersebut, saya juga
menghidupkan sebilah roko dan menyimpannya di Pasah Patahu. Sekian dulu tulisan ini karena pukul 13.00 WIB saya
harus kekampus mengurusi beberapa berkas peryaratan yudisium yang belum rampung
juga dan semoga ada perjalan kesempatan
lagi melihat dan melaksanakan Ritual-Ritual yang ada di Hindu Kaharingan,
terima kasih juga kepada Ranying Hatalla Langi sehingga saya bisa diberikan
kesempatan untuk menulis mengenai indahnya ajaranMu. Menurut saya salah satu
cara untuk menjaga warisan leluhur adalah dengan cara bertahan dan berpegang
teguh kepada kepercayaan nenek Moyang yang dulu, yang disebut Agama Helu/Huran/Dulu.
(RAI)
No comments:
Post a Comment