Wednesday, May 13, 2015

Pengertian Disleksia (Dyslexia)


sintungtelu.blogspot.co.id - Dyslexia berasal dari kata yunani (Greek), “dys” berarti kesulitan, “lexis” berarti kata-kata. Disleksia merupakan kesulitan belajar yang primer berkaitan dengan masalah bahasa tulisan seperti membaca, menulis, mengeja, dan pada beberapa kasus kesulitan dengan angka, karena adanya kelainan neurologis yang kompleks - kelainan struktur dan fungsi otak. Abigail Masrhall (Sidiarto, L.D. 2010)

Dapat pula merupakan kelainan bawaan (constitutional in origin), keturunan (genetic). Bila salah satu dari kembar identik mengalami disleksia, maka 85 hingga 100 persen kemungkinan anak kembar yang lain mengalami disleksia pula. Bila salah satu orang tua mengalami disleksia, sekitar 25-50% dari anaknya dapat mengalami disleksia pula.


Definisi Disleksia Menurut Critchley (Sidiarto, L.D. 2010) adalah :

“Kesulitan belajar membaca, menulis dan mengeja (disorografi), tanpa ada gangguan sensorik perifer, intelegensi yang rendah, lingkungan yang kurang menunjang (di sekolah, di rumah), problema emosional primer atau kurang motivasi” (Njiokiktjien, 1988, 1989; Pennington, 1991).


Disleksia disebut juga sebagai kesulitan belajar spesifik. Dikatakan spesifik karena kesulitan dalam masalah belajar tertentu, bukan lambat belajar umum yang mengalami kesulitan dalam seluruh spektrum  belajar. Gejala yang spesifik berupa kesulitan dalam membaca, mengajar dan bahasa tulisan. Gejala penyerta lain dapat berupa kesulitan menghitung (diskalkulia), menulis angka (notational skills/music), fungsi koordinasi/ketrampilan motorik (dispraksi). Namun yang utama adalah anak harus menguasai bahasa tulisan walaupun bahasa tutur dapat pula terganggu (language processing are).

Anak yang mengalami kesulitan membaca akan mengalami kesulitan dalam kehidupan di lingkungannya, terutama di sekolah yang pembelajarannya menggunakan buku (book based).

Disleksia disebut sebagai “The Hidden Disability” (ketidak mampuan yang tersembunyi), karena pada kasus disleksia yang ringan sering tidak dikenal, dianggap “anak lamban atau malas membaca” atau “anak ceroboh/kurang teliti dalam tulisannya, seperti adanya penghilangan, penambahan, atau penggantian huruf tertentu”.

Dari beberapa pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Dislekxia adalah suatu gangguan dalam perkembangan baca tulis atau gangguan proses belajar yang mengalami kesulitan dalam membaca, menulis atau mengeja.

Daftar Pustaka 
Sidiarto, L.D. (2010) perkembangan otak dan kesulitan belajar pada anak.

Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)