sintungtelu.blogspot.co.id - Dyslexia berasal dari kata yunani (Greek), “dys” berarti kesulitan, “lexis” berarti kata-kata. Disleksia merupakan kesulitan belajar yang primer berkaitan dengan masalah bahasa tulisan seperti membaca, menulis, mengeja, dan pada beberapa kasus kesulitan dengan angka, karena adanya kelainan neurologis yang kompleks - kelainan struktur dan fungsi otak. Abigail Masrhall (Sidiarto, L.D. 2010)
Dapat pula
merupakan kelainan bawaan (constitutional in origin), keturunan (genetic).
Bila salah satu dari kembar identik mengalami disleksia, maka 85 hingga 100
persen kemungkinan anak kembar yang lain mengalami disleksia pula. Bila salah
satu orang tua mengalami disleksia, sekitar 25-50% dari anaknya dapat mengalami
disleksia pula.
Definisi Disleksia Menurut Critchley (Sidiarto, L.D. 2010) adalah :
“Kesulitan belajar
membaca, menulis dan mengeja (disorografi), tanpa ada gangguan sensorik
perifer, intelegensi yang rendah, lingkungan yang kurang menunjang (di sekolah,
di rumah), problema emosional primer atau kurang motivasi” (Njiokiktjien, 1988,
1989; Pennington, 1991).
Disleksia disebut
juga sebagai kesulitan belajar spesifik. Dikatakan spesifik karena kesulitan
dalam masalah belajar tertentu, bukan lambat belajar umum yang mengalami
kesulitan dalam seluruh spektrum belajar. Gejala yang spesifik berupa
kesulitan dalam membaca, mengajar dan bahasa tulisan. Gejala penyerta lain
dapat berupa kesulitan menghitung (diskalkulia), menulis angka (notational
skills/music), fungsi koordinasi/ketrampilan motorik (dispraksi).
Namun yang utama adalah anak harus menguasai bahasa tulisan walaupun bahasa
tutur dapat pula terganggu (language processing are).
Anak yang mengalami
kesulitan membaca akan mengalami kesulitan dalam kehidupan di lingkungannya,
terutama di sekolah yang pembelajarannya menggunakan buku (book based).
Disleksia
disebut sebagai “The Hidden Disability” (ketidak mampuan yang
tersembunyi), karena pada kasus disleksia yang ringan sering tidak dikenal,
dianggap “anak lamban atau malas membaca” atau “anak ceroboh/kurang teliti
dalam tulisannya, seperti adanya penghilangan, penambahan, atau penggantian
huruf tertentu”.
Dari beberapa pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Dislekxia adalah suatu gangguan dalam perkembangan baca tulis atau gangguan proses belajar yang mengalami kesulitan dalam membaca, menulis atau mengeja.
Daftar Pustaka
Sidiarto, L.D. (2010) perkembangan otak dan kesulitan
belajar pada anak.
Jakarta:
Universitas Indonesia (UI-Press)