BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manajemen sekolah merupakan faktor
terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran disekolah yang
keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan, karena itu dalam menjalankan
kepimpinan harus berpikir “sistem” artinya dalam penyelenggaraan pendidikan
disekolah komponen-komponen terkait seperti: guru-guru, staff TU, Orang tua
siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal
yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan. Alasan kami memilih SDN 2
BANTURUNG, kelurahan Tangkiling kecamatan Bukit Batu kota Palangkaraya. Kami
memilih sekolah ini dikarenakan banyaknya kekurangan yang tidak terlihat dari
luar sekolah namun bisa dilihat dari dalam sekolahnya, sekolah ini memiliki
peserta didik yang berkualitas sesuai dengan visi dan misi. Kepala sekolah
mengharapkan untuk tenaga pendidik mampu menjadikan peserta didik yang cerdas
dalam intelektual, melestarikan budaya daerah, membentuk kepribadian peserta
didik yang disiplin, kerja keras, tangguh, mandiri, bertanggung jawab,
terampil, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tantangan lembaga pendidikan
(sekolah) adalah mengejar ketinggalan artinya kompetisi dalam meraih prestasi
terlebih dalam menghadapi persaingan global. Tantangan ini akan dapat teratasi
apabila pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terkonsentrasi pada pencapaian
sasaran yang dimaksud. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah harus mengejar ketertinggalan
pada sekolah tersebut. Terapkan fungsi-fungsi manajemen dalam proses
penyelenggara pendidikan, seperti perencanaan pengorganisasian, kesanggupan dan
kemauan dalam pembinaan ke arah yang menuju kepada pencapaian standar sekolah.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
dengan manajemen pengorganisasian sekolah ?
2. Bagaimana
Tentang Manajemen Kurikulum yang digunakan ?
3. Bagaimana
manajemen peserta didik ?
4. Bagaimana
manajemen personil/tenaga pendidik ?
5. Bagaimana
dengan manajemen hubungan masyarakat ?
6. Bagaimana
manajemen sarana dan prasarana ?
C.
Tujuan
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah manajemen pendidikan.
2. Mahasiswa
mengetahui tentang manajemen pendidikan di Sekolah Dasar.
3. Mahasiswa
mengetahui apa – apa saja manajemen pendidikan di Sekolah Dasar.
4. Mahasiswa
mengetahui lingkungan sekolah di Sekolah Dasar
D.
Manfaat
1. Agar
mahasiswa mengetahui tentang manajemen pendidikan di Sekolah Dasar.
2. Agar
mahasiswa mengetahui apa – apa saja manajemen pendidikan di Sekolah Dasar.
3. Agar
mahasiswa mengetahui lingkungan sekolah di Sekolah Dasar
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A.
Landasan
teori
Manajemen dan administrasi adalah
dua kata yang bisa memiliki arti yang sama atau berbeda. Akan tetapi, tulisan
ini cenderung menggunakan istilah manajemen karena pada dasarnya manajemen identik
dengan administrasi. Sustisna (1989:25) menulis, dalam pemakaiannya secara umum
administrasi diartikan sama dengan manajemen, dan administrator dengan manager.
Dibidang pendidikan, pemerintah, rumah sakit, dan kemiliteran, orang umumnya
memakai istilah administrasi, sedangkan industri dan perusahaan memakai istilah
manajemen dan manager.
Manajemen berasal dari kata to mange yang berarti mengelola.
Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan
fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan pengelolaan
sumber daya yang dimiliki oleh sekolah/organisasi yang diantaranya adalah
manusia, uang, metode, material, mesin, dan pemasaran yang dilakukan dengan
sistematis dalam suatu proses.
Fungsi manajemen sebagai suatu
karakteristik dari pendidikan muncul dari kebutuhan untuk memberikan arah pada
perkembangan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam operasional
sekolah. Kerumutin yang melingkar karaena luas dan banyaknya program telah
mendorong usaha untuk memerinci dan mempraktikan prosedur administrasi dengan
sistematis. Usaha ini telah menghasilkan uraian tentang praktik-praktik yang
berhasil dan perangkat-perangkat asas yang konstruktif. Seorang kepala sekolah
yang memanajemen sekolah tanpa pengetahuan manajemen pendidikan tidak akan
bekerja secara efektif dan efisien, jauh dari mutu, dan keberhasilannya tidak
akan meyakinkan.
Pengetahuan dan atau teori tentang
manajemen pendidikan sangat dibutuhkan dan harus dipahami oleh seorang kepala
sekolah karena tanpa teori manajemen seorang kepala sekolah akan melakukan
pekerjaannya dengan terkaan dan pendapatnya saja. Hal tersebut tidak akan dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan justru akan mengalami jalan buntu.
Teori manajemen pendidikan akan sangat membantu para kepala sekolah dalam
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya karena “teori pernyataan tentang
prinsip-prinsip umum yang tampak meramalkan atau menjelaskan kejadian-kejadian
dengan teliti dan lebih baik dari terkaan sehingga kita dapat mengatakan bahwa
prinsip-prinsip itu benar”. (Coladarci and Getzels, 1998). Seorang kepala
sekolah yang tidak mempelajari teori manajemen dalam mengelola sekolah tidak
akan dapat mencapai tujuan secara efektif karena apa yang dilakukan untuk
mencapai tujuan harus berpijak pada perilaku yang sistematis dan berhubungan
dengan konsep, asumsi, dan generalisasi teori manajemen.
Manajemen sekolah merupakan suatu
kegiatan yang memiliki nilai filosofi tinggi. ia harus dapat mencapai tujuan
sekolah secara efektif dan efisien. Pada hakikatnya upaya tersebut dilakukan
untuk meningkatkan performansi (kinerja) sekolah dalam pencapaian tujuan-tujuan
pendidikan, baik tujuan nasional maupun lokal institusional. Keberhasilan
pencapaian tersebut akan tampak dari beberapa faktor yaitu sebagai indikator
kinerja yang berhasil dicapai oleh sekolah. Kepala sekolah di tuntut mampu
secara maksimal melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengelola berbagai aspek
komponen sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang telah dirumuskan.
Kepala sekolah selaku manajer dan
pemimpin perlu mulai dengan tujuan dalam pikiran. Artinya, memulai dengan suatu
pemahaman yang jelas tentang tujuan manajemen sekolah dan mengetahui apa yang
harus dikerjakan serta dapat mencapai tujuan dengan jelas. Kepala sekolah juga
perlu berpikir sistem (system thingking) oleh Senge (1990:69) dideskripsikan suatu disiplin untuk melihat
keseluruhan, yaitu suatu kerangka-acuan untuk melihat keinterelasian daripada
elemen-elemennya, melihat pola perubahan daripada jepretan foto yang statis.
Berpikir sistem dibutuhkan karena kepala sekolah sering dihadapkan pada
kompleksitas. Berpikir sistem juga menawarkan suatu bahasa yang dapat
merestruktur bagaimana cara berpikir tentang berbagai tipe kerelasian dan
bagaimana organisasi-organisasi berubah. Kepala sekolah di kondisikan untuk
melihat kehidupan ini sebagai suatu seri kejadian dan berpikir bahwa setiap
kejadian tidak memiliki (sebab yang jelas).
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Metode
Deskriptif
Kualitatif
Penelitian deskriptif
kualitatif merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Deskriptif
kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk membedah suatu fenomena di
lapangan. Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode yang menggambarkan dan
menjabarkan temuan di lapangan. Metode deskriftif kualitatif hanyalah
memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian degan metode ini tidak mencari
atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Penelitian deskriptif
ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci,
mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau evaluasi, dan menentukan
apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar
dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang
akan datang.
Metode
penelitian kualitatif adalah metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat
diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian
kualitatif juga bisa diartikan sebagai riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian
kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan
menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama
individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Teknik
pengumpulan data kualitatif diantaranya adalah interview (wawancara),
quesionere (pertanyaan-pertanyaan/kuesioner), schedules (daftar pertanyaan),
dan observasi (pengamatan, participant observer technique), penyelidikan
sejarah hidup (life historical investigation), dan analisis konten (content
analisis).
B.
Instrumen
Pengambilan Data
1.
Tempat
dan Waktu
a. Pertama
1) Tempat :
SDN 2 Banturung di Tangkiling
2) Waktu :
08.00 WIB – Selesai
3) Hari/Tanggal :
Jum’at, 10 April 2015
b. Kedua
1) Tempat :
SDN 2 Banturung
di Tangkiling
2) Waktu :
06.30 WIB – Selesai
3) Hari/Tanggal :
Jum’at 17
April 2015
2. Wawancara
Wawancara (dalam
bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau
lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara
adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang
pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang
diwawancarai.
Ankur Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa
wawancara dapat menjadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan
seorang calon/ kandidat untuk suatu posisi, jurnalis,
atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun
mencari informasi.
a.
Bentuk Wawancara
1)
Wawancara berita dilakukan
untuk mencari bahan berita.
2)
Wawancara dengan pertanyaan
yang disiapkan terlebih dahulu.
4)
Wawancara pribadi.
5)
Wawancara dengan banyak
orang.
6)
Wawancara dadakan /
mendesak.
7)
Wawancara kelompok dimana
serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan
sebagainya.
Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan
oleh sikap wartawan juga ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan.
Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara
akan berlangsung akrab atau lebih sering disebut komunikatif. Wawancara yang
komunikatif dan hidup ikut ditentukan oleh penguasaan permasalahan dan
informasi seputar materi topik pembicaraan baik oleh narasumber maupun
wartawan.
3.
Observasi
a.
Pengertian observasi dapat
dirumuskan sebagai berikut :
“Observasi ialah metode
atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung”
cara
atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik dan
alat-alat khusus seperti blangko-blangko, checklist, atau daftar isian
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian, secara garis besar teknik
observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Structured
or controlled observation (observasi yang direncanakan, terkontrol)
2) Unstructure
or informal observation (observasi informasi atau tidak terencanakan
lebih dahulu).
Pada structured observation, biasanya
mengamat menggunakan blangko-blangko daftar isian yang tersusun, dan didalamnya
telah tercantum aspek-aspek ataupun gejala-gejala apa saja yang perlu
diperhatikan pada waktu pengamatan itu dilakukan.
Adapun pada unstructurred observation, pada
umumnya pengamat belum atau tidak mengetahui sebelumnya apa yang sebenarnya
harus dicatat dalam pengamatan itu. Aspek-aspek atau peristiwanya tidak terduga
sebelumnya.
b.
Cara-cara Mencatatkan
Observasi
Ada dua cara pokok tentang mencatatkan
observasi itu.
1) Unit-unit
tingkah laku yang akan diamati dirumuskan atau ditentukan lebih dulu, dan
catatan-catatan yang dibuat hanyalah mengenai aspek-aspek atau kegiatan yang
telah ditentukan.
2) Kita
mengadakan observasi tanpa menentukan lebih dulu aspek-aspek atau
kegiatan-kegiatan tingkah laku yang akan diamati. Dengan demikian, menurut cara
yang kedua kita dapat memperoleh data yang luas dan bervariasi (banyak
macamnya)
Cara yang pertama biasa dilakukan dalam
penyelidikan formal (formal studies), sedangkan cara yang kedua baik untuk
digunakan bagi situasi-situasi informal. Dalam kegiatan evaluasi proses
belajar-mengajar, kedua cara mencatatkan observasi tersebut diatas sering kali
diperlukan dan dilakukan oleh guru-guru di sekolah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil SDN 2 Banturung
SDN 2 Banturung di Tangkiling
beralamatkan di jalan perkebunan RT. 05, Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka
Raya. Berdiri pada tahun 1984 dikelola oleh kepala sekolah pertama Ibu VIONI
dan dilanjutkan oleh kepala sekolah yang kedua Ibu HELDAWATI ROBEN. Sekolah
memiliki luas tanah 13.596 m2, sekolah dengan Berakreditasi B, NPSN
= 30 20 35 26 dan NSS = 10.1.14.60.40.007. Jumlah seluruh peserta didik SDN 2
Banturung adalah 147 peserta didik, dan jumlah seluruh guru di SDN 2 Banturung
adalah 11 guru terdiri dari 1 kepala sekolah, 3 guru Agama, 1 guru penjaskes,
dan 6 guru kelas.
Di sekolah ini, terdapat beberapa
ruangan yaitu :
1.
Ruang Kepala Sekolah
2.
Ruang Guru
3.
Ruang Perpustakaan
4.
Ruang Olah Raga
5.
Ruang UKS
6.
Ruang Agama
7.
Enam Ruang Kelas
8.
Tempat parkir
9.
Toilet
Visi :
Pendidikan di tingkat sekolah dasar
negeri perlu dilakukan, dan melaksanakan tugas yang telah ditetapkan, serta
meningkatkan kualitas pendidikan, dan mencerdaskan peserta didik.
Misi :
1. Meningkatkan
kualitas pendidikan menjadi lebih baik
2. Menghasilkan
peserta didik yang berkualitas
3. Membentuk
sumberdaya manusia yang beriman dan bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
4. Membentuk
peserta didik yang berkepribadian, disiplin, bekerja keras, tangguh,
bertanggung jawab, mandiri dan terampil, serta sehat jasmani dan rohani
5. Dalam
jangka panjang pada tahap akhir sekolah, diharapkan kualitas pendidikan akan
tercapai sesuai dengan standar yang diterapkan
B. Manajemen
Kurikulum
Kurikulum
di sekolah merupakan penentu utama kegiatan sekolah. Berbagai kegiatan yang
dilakukan di sekolah mulai dari dibukanya pintu sekolah sampai dengan lonceng
pulang. Demikian juga dengan siswa yang mulai masuk sekolah, mereka melakukan
kegiatan belajar berdasarkan kurikulum yang berlaku dan selalu disesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang.
Pengertian/definisi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.
KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum yang digunakan
oleh SDN-2
Banturung adalah KTSP 2006 karena menurut Kepala Sekolah kurikulum ini lebih
mudah dan tidak mempersulit guru, Kepala Sekolah SDN Banturung 2 ingin
menggunakan kurikulum 2013 tapi dengan kurangnya sosialisasi, belum tahu betul tentang kuruikulum 2013 dan dari pada
menjadikan peserta didik bahan percobaan yang akan berdampak tidak baik terhadap peserta didik, maka kepala
sekolah memutuskan untuk menggunakan KTSP 2006.
Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di
SDN- 2 Banturung yang terdiri dari ekstrakulikuler wajib dan pilihan yaitu :
1. Ekstrakulikuler
wajib
Yang
termasuk ekstrakulikuler wajib adalah pramuka diwajibkan untuk kelas III sampai
kelas VI, dalam kegiatan pramuka tersebut guru hanya membimbing saja. Sedangkan
untuk yang melatih pramuka, ada orang khusus untuk melatih. Setiap minggu
diadakan kegiatan ekstrakulikuler pramuka pada sore hari, setiap minggunya guru
yang hadir untuk membimbing selalu bergantian.
2. Ekstrakulikuler
pilihan
Yang
termasuk ke dalam ekstrakulikuler pilihan adalah sepak bola, volly ball, tenis
meja, bola kasti, untuk mengembangkan bakat peserta didik mereka bisa memilih
sendiri ekstrakulikuler yang diminatinya. Bagi siswa yang masih malu-malu dalam
mengembangkan minat, bakat dan kegiatan yang disukainya. Disini guru
mengarahkan peserta didik untuk memilih sendiri ekstrakulikuler yang disukainya
dan membimbing mereka agar dapat mengembangkan kemampuannya dan juga sebagai
evaluasi.
C. Manajemen
Peserta Didik
Manajemen
peserta didik di sekolah dimulai sejak penerimaan siswa baru dalam penerimaan
siswa baru ada syarat-syarat untuk masuk di SDN-
2 Banturung. Syarat untuk masuk adalah Perserta didik
harus mempunyai Ijazah TK, Akta Kelahiran dan berumur 7 tahun sampai 12 tahun,
jika anak berumur 6 tahun maka tidak diterima, karena sesuai dengan kebijakan
pemerintah anak yang di bawah 7 tahun datanya tidak bisa dimasukan ke data pusat dan juga menurut pengalaman kepala sekolah
dan guru anak yang umur 7 tahun memang masa yang tempat untuk
masuk ke sekolah dasar, karena mereka yang berumur 7 tahun sudah bisa memahami
apa yang guru sampaikan, sedangkan yang berumur dibawah 7 tahun masih belum
bisa mengerti apa yang guru itu sampaikan walaupun peserta didik itu bisa menulis
atau berhitung tapi pemahaman apa yang diajarkan gurunya lebih paham anak yang
berumur 7 tahun karena mereka sudah bisa memahami apa yang guru sampaikan.
Jadwal untuk
pemakaian seragam
sekolah di SDN 2
Banturung yaitu, setiap hari senin sampai dengan rabu peserta didik menggunakan
seragam Merah Putih, kamis menggunakan baju Batik, jum’at menggunakan baju olah
raga, dan sabtu menggunakan seragam pramuka.
Dalam hal
menumbuhkan motivasi peserta didik setiap karya – karya yang dihasilkan oleh
peserta didik maka karya itu akan di pajang di ruang kelas, disini agar peserta
didik merasa karya yang mereka buat itu dihargai,
dengan demikian peserta didik akan lebih termotivasi
untuk belajar mengasah kemampuan atau potensi agar karya yang di pajang akan
lebih bagus lagi dengan begitu peserta didik akan suka juga bersemangat untuk berkarya agar mendapatkan hasil yang semakin bagus.
D.
Manajemen
Personil/Tenaga Kependidikan
Manajemen personal di SDN 2 Banturung
meliputi data pengajar di sekolah yaitu guru-guru yang mengajar di sekolah
berlulusan SPG, SGO, SPGAK, D-II,
D-III dan S-1. Guru-guru yang masih belum S-1 masih dalam proses melanjutkan
pendidikan untuk memenuhi kriteria sekolah.
E.
Manajemen
Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana merupakan
keseluruhan proses perencanaan pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan sarana
dan prasaran yang digunakan agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai
dengan efektif dan efisien. Mengenai manajemen sarana dan prasarana di SDN-2
Banturung dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
No
|
Sarana
dan prasarana
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Parkir
|
1
|
Satu untuk parkir guru dan
peserta didik, perlunya perbaikan.
|
2
|
Pos tunggu
|
1
|
pos tunggu orang tua untuk
menjemput anaknya, masih perlu adanya perbaikan.
|
3
|
Ruang kelas
|
6
|
Kelas I sampai kelas VI,
|
4
|
Kursi peserta didik
|
20 - 30
|
Dalam satu kelas, keadaan kursi sudah rapuh.
|
5
|
Meja Peserta didik
|
10-15
|
Dalam satu
kelas, keadaan meja sudah rapuh
|
6
|
Ruangan perpustakaan
|
1
|
Cukup Baik
|
7
|
UKS
|
1
|
Cukup baik
|
8
|
Lapangan sekolah
|
_
|
Lapangan berada di halaman
sekolah dan disamping sekolah
|
9
|
Ruang guru
|
2
|
Satu ruang guru dan satunya lagi
ruang kepala sekolah (beserta ruang tamu).
|
10
|
Ruang agama
|
1
|
Khusus untuk agama islam.
|
11
|
Toilet
|
2
|
Satu toilet guru dan satu toilet
siswa, perlu adanya perbaikan.
|
F.
Manajemen
Pengorganisasian Sekolah
Struktur
Organisasi SDN 2 Banturung
Kepala
Sekolah : Heldawati
Roben, A. Ma. Pd
Waka sek. Kurikulum : Kristianitri, S.Pd
Waka sek. Kesiswaan : Elia, S. Pd
Waka sek. Sarana prasarana : Hj. Muyasyaroh, S. Pd
Waka sek. Humas : Esni
Guru mata pelajaran : 1. Esni
:
2. Dewi Sarkiah, S.Pd. I
:
3. Syahmidin
:
4. Apriana, A.Md. AH
Wali kelas : 1. Russelmita
:
2. Nuryatin Rupika, A.Ma
:
3. Sukatmini, A.Ma. Pd
:
4. Elia, S.Pd
:
5. Kristianitri, S.Pd
:
6. Hj. Muyasyaroh, S.Pd
Perpustakaan : Dewi Sarkiah, S.Pd. I
G.
Manajemen
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyartakat
sekitar sangat baik, khusus dengan wali murid sekolah juga sangat baik. Dalam
hal ini sekolah setiap pembagian rapot dan satu tahun sekali untuk mengadakan
pertemuan dengan wali murid serta komite sekolah untuk meningkatkan kerja sama
antara pihak sekolah dengan wali murid. Setiap pembagian rapot disitu wali
murid mengetahui bagaimana perkembangan anak mereka selama belajar di sekolah,
apabila ada perserta didik yang menghalami masalah maka akan di bicarakan untuk
mendapatkan solusi agar tidak adanya kesalah pahaman antara orang tua dengan
pihak di sekolah.
Hubungan sekolah dengan masyarakat
atau komite sekolah yang di adakan setiap satu tahun sekali yaitu membahas
tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk sekolah seperti pagar sekolah yang
belum ada, dulu pagar sekolah yang direncanakan oleh pihak sekolah dan
masyarakat terhalang oleh dana, karena keputusan dari Wali Kota bahwa tidak ada
lagi yang namanya pemungutan komite tapi harus memiliki izin. Oleh sebab itu
perencanan untuk pagar terkendala.
H.
Kelebihan
Banyak kelebihan yang ada di SDN 2
Banturung, yaitu menanamkan kedisiplinan dan kemandirian seperti anak yang
ketahuan memiliki kuku panjang akan disuruh memotong kukunya sendiri tapi juga
di awasi oleh guru agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan peserta didik.
Peserta didik di SDN 2 Banturung sangat kreatif dalam kerajinan tangan dalam
menghias ruangan terbukti dari dalam ruang terdapat hiasan-hiasan dan pajangan
hasil karya peserta didik, guru di SDN 2 Banturung sangat kreatif dalam
pembelajaran seperti pelajaran olah raga mereka tidak memaksa untuk melakukan
hal yang tidak mereka sukai tapi guru membebaskan siswa untuk melakukan yang
mereka inginkan, dengan begitu guru lebih mudah melihat potensi yang ada di
dalam peserta didik. Contohnya dalam satu ruangan dibagi menjadi beberapa
kelompok untuk menampilkan sesuatu yang mereka bisa atau yang mereka sukai
seperti ada yang menari, bernyanyi, drama dan menampilkan apa yang peserta
didik sukai.
Setiap hari siswa diwajibkan untuk
menyanyikan lagu Mars Kota Cantik Palangka Raya, dan juga setiap hari jum’at
peserta didik melakukan tari manasai bersama-sama agar sejak dini peserta didik
mengetahui kebudayaan daerah sendiri dan tidak melupakannya, memiliki rasa
cinta kepada budaya sendiri, sebelum melakukan kegiatan belajar kepala sekolah
mewajibkan peserta didik untuk membersihkan ruangan bersama-sama, kegiatan yang
dilakukan pada pagi sabtu yaitu sabtu beriman, dimana semua peserta didik
membersihkan halaman sekitar sekolah dan setelah itu melakukan latihan upacara
bendera untuk persiapan upacara pada hari senin.
Peserta
didik diarahkan untuk rajin membaca di perpustakaan, setiap harinya dari senin
sampai dengan sabtu peserta didik mempunyai jadwal bergantian untuk membaca di
perpustakaan, dan juga disetiap ruangan memiliki tanaman. Memiliki halaman atau
lapangan sekolah yang luas, sekolah juga menghimbau walaupun hari hujan siswa
tetap datang ke sekolah walaupun masuk jam kedua.
I.
Kekurangan
Dalam hal kekurangan seperti sarana dan
prasarana yang sudah tidak memadai, kurangnya sosialisasi tentang media
pembelajaran yang di harusnya digunakan oleh guru untuk mengajar. Sekolah tidak
memiliki pagar, kurangnya ruang agama contohnya yang beragama kristen dan hindu
masih belajar didalam ruangan dan di perpustakaan, di ruang olahraga masih
terdapat langit-langit ruangan yang rusak, kurangnya tempat pemisah sampah
organik dan non organik.
J.
Solusi
Adapun solusinya yaitu seharusnya
pemerintah melihat kondisi sekolah secara langsung tidak hanya melihat dari
luarnya saja, agar mengetahui apa-apa yang perlu diperbaiki di sekolah itu.
Hendaknya pembangunan pagar segera di bangun lagi, dan juga hendak nya dinas
setempat mengikut sertakan guru-guru yang ada di sekolah SDN 2 Banturung di
ikutkan pelatihan, diklat dan sosialisasi.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari observasi yang kami lakukan di SDN
2 banturung bahwa pentingnya mengetahui manajemen sekolah, karena keberhasilan
sekolah juga di tentukan dari manajemen yang digunakan disekolah itu.
B.
Saran
Kita sebagai mahasiswa terutama calon
guru harus mengetahui manajemen sekolah dan dapat menerapkannya dengan baik
demi kemajuan Pendidikan di sekolah yang kita bina.
Daftar Pustaka
Rohman, M. 2012. Kurikulum
Karakter Refleksi dan Proposal Solusi Terhadap KBK dan KTSP. Prestasi Pustakaraya. Jakarta
Rohiat. 2012. Manajemen
Sekolah Teori Dasar dan Praktik. PT Refika Aditama. Bandung
Juwita
VJ Glory Anggraini. (2013) Deskriptif Kualitatif
http://juwita.blog.fisip.uns.ac.id/2013/03/29/deskriptif-kualitatif/ . Diakses 15 April 2015
Bara
Stay. (2011) Observasi, Wawancara,
Kuisioner, dan Teknik Sampel http://babylucuna.blogspot.com/2011/03/observasi-wawancara-kuisioner-teknik.html
. Diakses 15 April 2015
AGEN JUDI BOLAVITA CC SBOBET CASINO ONLINE TERPERCAYA.
ReplyDeleteAgen Sbobet Casino Online. adalah Agen SBOBET Terpercaya Indonesia. kami melayani pembuatan. Daftar Sbobet. Kami memberikan bonus 10 % untuk setiap MEMBER BARU ,
nikmati juga taruhan terbaik di BOLAVITA sbobet online, agen casino online live, agen judi online, agen bola online, bandar bola online, judi bola online, taruhan bola online, togel hongkong.
minimal deposit 50rb & minimal penarikan 50rb, 24 jam bank online
Dapat Bonus REFFERAL 7% + 2% Seumur Hidup Lohh bosku
Boss Juga Bisa Kirim Via :
Wechat : Bolavita
WA : +6281377055002
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )
https://www.youtube.com/c/suranta74
ReplyDelete