BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan tidak lepas dari namanya
inovasi karena, kemajuan suatu pendidikan perlunya inovasi yang bersifat
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Kemajuan suatu bangsa dilihat dari
kemajuan mutu pendidikannya dan didukung oleh sumber daya manusia. Guru salah
satu inovator pembahruan dalam dunia pendidikan tentu dengan kerja sama
pemerintah, dinas, sekolah, masyarakat, guru dan orang-orang yang terlibat
didalamnya.
Khusus inovasi pendidikan disekolah
hal-hal yang perlu diperhatikan seperti pengelolan personalia, struktur
sekolah, kegiatan peserta didik, lingkungan sekolah, pemanfaatan lingkungan
sekolah, pelaksanan pembelajaran, media pembelajaran, metode, model strategi
maupun pengelolaan kelas dan banyak hal yang perlu diperhatikan demi kenyamanan
dan kelancaran proses belajar mengajar menjadi bermakna.
Inovasi yang bersifat memajukan
pendidikan umumnya, memajukan sekolah khusunya hal ini lah yang perlu saya
teliti sebaga mahasiswa agar kelak kita sebagai guru mempunyai bekal untuk
membawa pendidikan yang lebih baik untuk Bangsa kita tercinta Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
saja inovasi yang dilakukan sekolah ?
2. Bagaimana
tanggapan pihak sekolah yang merasakan inovasi tersebut ?
3. Bagaimana
upaya pihak sekolah melakukan inovasi ?
C. Tujuan
Tujuan
dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagi
mahasiswa bisa mengetahui inovasi yang ada di sekolah dasar dengan melihat
langsung inovasi yang ada.
2. Bagi
mahasiswa memiliki pengetahuan dan juga pengalaman tentang proses inovasi.
D. Manfaat
Bagi mahasiswa agar lebih paham dengan
inovasi tidak hanya mempelajari tapi mempraktekkan langsung atau terjun
kelapangan untuk lebih mengetahui apa itu inovasi pendidikan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Analisis Teori
Pesatnya perkembangan lingkungan local,
regional, dan internasional saat in berimplikasi terhadap penanganan
penyelenggaraan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan yang ada. Berkaitan
dengan pengembangan tersebut, kebetulan untuk memenuhi tuntutan meningkatkan
mutu pendidikan sangat mendesak, terutama dengan ketatnya kompetitif
antarbangsa di dunia dalam saat ini, ada tiga focus utama yang perlu diatasi
dalam penyelenggaraan pendidikan nasional, yaitu: (1) upaya meningkatkan mutu
pendidikan, (2) relevansi yang tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan, (3)
tata kelola pendidikan yang kuat. Depdiknas menepatkan tiga hal tersebut dalam
rencana strategi pembangunan pendidikan nasional tahun 2004-2009, karena
ketiganya tetap mendesak dan relevan
dalam penyelenggaraan pendidikan nasional pada waktu yang akan dating.
Atas dasar itu, Pusat Penelitian
Kebijakan dan Inovasi Pendidikan (Puslitjaknov) Balitbang Depdiknas dalam
simposium nasional hasil penelitian pendidikan pada tahun 2009 mengangkat teman
peningkatan mutu pendidikan, relevansi, dan penguatan tata kelola.
Simposium nasional pendidikan dan inovasi
pendidikan tahun 2009 merupakan agenda tahunan yang diselenggarai oleh Puslitjaknov
Balitbang Depdiknas sebagai wahana dan
wadah untuk menjaring informasi hasil penelitian, pengembangan, dan gagasan
inovatif yang bermanfaat dalam memberikan bahan masukan bagi pengambilan
kebijakan pendidikan nasional.
1.
Makna
Hakiki Inovasi Pendidikan
Berbicara mengenai inovasi (pembahruan)
mengingatkan kita pada istilah invention
dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya
hasil karya manusia. Adapun discovery
adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya).
Secara
etimologi, inovasi berasal dari kata latin, innovation
yang berarti pembahruan dan perubahan. Kata kerjanya innovo.
Yang artinya memperbarui dan mengubah. Jadi, inovasi adalah perubahan baru
menuju arah perbaikan dan perencanaan (tidak secara kebetulan) (Idris, Lisma
Jamal, 1992: 70).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi
diartikan sebagai pemasukan satu pengenalan hal-hal yang baru; penemuan baru
yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, yang
(gagasan, metode atau alat) (tim penyususun kamus pusat pembinaan dan pengembangan
bahasa, 1989: 333).
a.
Inovasi
Pendidikan
Inovasi
pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan. Inovasi
pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan,
baik dalam arti sampit, yaitu tingkat lembaga pendidikan, maupun arti luas,
yaitu sistem pendidikan nasional.
Inovasi
dalam dunia pendidikan dapat berupa apa saja, produk ataupun sistem. Produk
misalnya, seorang guru menciptkan media pembelajaran mock up untuk pembelajaran. Sistem misalnya, cara penyampaain
materi di kelas dengan Tanya jawab ataupun yang lainnya bersifat metode.
Inovasi dapat dikreasikan sesuai pemanfaatannya, yang menciptakan hal baru,
memudahkan dalam dunia pendidikan, serta mengarah pada kemajuan.
Inovasi
di sekolah, terjadi pada sistem sekolah yang meliputi komponen-komponen yang ada. Di antaranya
adalah sistem pendidikan sekolah yang terdiri atas kurikulum, tata tertib,
dalam manajemen organisasi pusat sumber belajar. Selain itu, yang lebih penting
adalah inovasi dilakukan dalam sistem pembelajaran (yang berperan di dalamnya adalah garu) karena secara
langsung yang melakukan pembelajaran dikelas ialah guru. Keberhasilan
pembelajaran sebagian besar tanggung jawab guru.
Inovasi pendidikan adalah suatu ide,
barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang
atau sekelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inversi (penemuan baru)
atau discovery (baru ditemukan
orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
b.
Prinsip-prinsip
Inovasi Pendidikan
Peter M. Drucker dalam bukunnya Innovation and Enterpreneurship (Tilaar,
1999: 356), mengemukakan beberapa prinsip inovasi, yaitu sebagai berikut.
1) Inovasi
memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang terbuka. Artinya,
inovasi hanya dapat terjadi apabila mempunyai kemampuan analisis.
2) Inovasi
bersifat konseptual dan perceptual, artinya yang bermula dari keinginan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang dapat diterima masyarakat.
3) Inovasi
harus dimulai dari hal yang kecil. Tidak semua inovasi dimulai dengan ide-ide
besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia. Kegiatan yang kecil
untuk memperbaiki suatu kondisi atau kebutuhan hidup ternyata kelak mempunyai
pengaruh yang sangat luas terhadap kehidupan manusia selanjutnhya.
4) Inovasi
diarahkan pada kepemimpinan atau kepeloporan, inovasi selalu diarahkan bahwa
hasilnya akan menjadi pelopor dari suatu perubahan yang diperluakan. Apabila
tidak demikian maka intense suatu inovasi kurang jelas dan tidak memperoleh
apresiasi dalam masyarakat.
c.
Tujuan
Inovasi Pendidikan
“Tujuan” yang direncanakan mengharuskan
adanya perincian yang jelas tentang sasaran dan hasil yang ingin dicapai, yang
dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dengan sebelum
inovasi. Tujuan inovasi adalah efisiensi, relevansi, dan efektivitas mengenai
sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan yang
sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat, dan
pembangunan) dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat,dan waktu dalam
jumlah sekecil-kecilnya (Suryosobroto, 1990, 129).
Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha
meningkatkan kemampuan, yaitu kemampuan sumber tenaga, uang, sarana, dan
prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi, keseluruhan sistem
perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai
dengan sebaik-baiknya (Hasbullah, 2001: 189).
Tujuan lain dilakukannya inovasi
pendidikan adalah untuk memecahkan masalah pendidikan dan menyonsong arah
perkembangan dunia kependidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan yang
lebih pesat.
d.
Arah
Inovasi Pendidikan
1) Invetion
(penemuan). Invention meliputi
penemuan/penciptaan tentang suatu hal yang baru. Invention merupakan adaptasi dari hal-hal yang telah ada. Akan
tetapi, membaharuan yang terjadi dalam pendidikan terkadang menggambarkan suatu hasil yang
sangat berbeda dengan yang terjadi sebelumnya.
2) Development (pengembangan). Pembahruan harus mengalami
pengembangan sebelum memasuki dalam dimensi skala yang besar. Development sering bergandengan dengan
riset sehingga prosedur-prosedur ”research and development” (R&D) digunakan
dalam pendidikan.
3) Diffusion (penyebaran).
Persebaran ide baru dari sumber kepada pemakai/penyerap yang terakhir.
4) Adaption
(penyerapan). Beberapa tahap yang penting dalam penerapan inovasi pendidikan.
e.
Sasaran
Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan sebagai usaha
perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus melibatkan semua
unsure yang terkait di dalamnya, seperti innovator, penyelenggaraan inovasi
seperti guru dan peserta didik. Di damping itu, keberhasilan inovasi pendidikan
tidak hanya ditentukan oleh satu atau dua factor, tetapi juga oleh masyarakat
serta kelengkapan fasilitas. Factor utama yang perlu diperhatikan dalam inovasi
pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum dan fasilitas, dan program/tujuan.
1)
Guru
Agar dunia pendidikan dapat lebih
inovatif diperlukan guru yang berkompeten dan memiliki kreativitas yang tinggi.
Guru harus mempunyai cara menyampaikan pembelajaran agar belajar itu menarik dan
mudah dimengerti.
Peran guru pada inovasi di sekolah tidak
terlepas dari tatanan pebelajaran yang dilakukan dikelas. Guru harus tetap
memperhatikan sejumlah kepentingan peserta didik, di samping harus
memperhatikan suatu tindakan inovasinya.
2)
Siswa
Prioritas paling tinggi di sekolah adalah
berpusat pada minat dan kebutuhan siswa. Jadi, semua unit pekerjaan di sekolah
diabadikan pada kepentingan siswa sesuai dengan tujuan dari pendidikan di
sekolah tersebut.
3)
Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi
kurikulum sekolah meliputi program pengajaran dan perangkatnya, merupakan
pedoman dalam pelaksanaan pen didikan dan pengajaran di sekolah. Kurikulum di
sekolah bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam proses belajar mengajar
disekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang
peranaan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan.
4)
Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana
pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam proses pendidikan khususnya dalam proses
belajar mengajar. Dalam inovasi pendidikan, fasilitas ikut memengaruhi
kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa fasilitas, pelaksanaan inovasi
pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.
5)
Lingkup
Sosial Masyarakat
Dalam menerapkan inovasi pendidikan,
lingkup sosial masyarakat tidak secara langsung terlibat dalam perubahan
tersebut, tetapi bisa membawa dampak, baik positif maupun negative, dalam
pelaksanaan pembahruan pendidikan. Secara langsung atau tidak, masyarakat
terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan
sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik, terutama masyarakat tempat
peserta didik itu berasal. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan
akan membantu innovator dan pelaksan inovasi dalam melaksanakan inovasi
pendidikan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu penelitian pagi sampai selesai, hari
senin tanggal 23 November 2015 Tempat penelitian ialah di Sekolah Dasar
Negeri-3 Langkai di jalan Tamanggung Tandang Kota Palangka Raya Provinsi
Kalimantan Tengah.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif karena penelitian kulitatif menekankan analisis proses dari proses
berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antarfenomena
yang dinamit, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitiatif
tidak berarti tanpa menggunakan dukungan dari kuantitatif, tetapi lebih
ditekankan pada kedalaman berpikir formal dari penelitian dalam menjawab
permasalahan yang dihadapi. Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan
konsep sensitivitas pada masalah yang dihadapi,menerangkan realitas yang
berkatian dengan penelusuran teori dari bawah (grounded theory) dan mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang
dihadapi. Penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang
digunakan dalam mengungkapkan permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi
pemerintah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan, olah raga, seni dan
dan budaya, sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi
kesejahteraan bersama.
Penelitian kualitatif menurut Flick
(2002) dalam buku Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik Imam
Gunawan, ialah specific relevance to the
study of social ralations, owing to the fact of the pluralization of life
worlds. Penelitian kualitatif adalah keterkaitan spesifik pada studi
hubungan sosial yang berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan.
Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami subjek dan objek penelitian
yang meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta yang tampil secara apa adanya.
Melalui pendekatan ini akan terungkap gambaran mengenai aktualisasi, realitas
social, dan presepsi sasaran penelitian. Penelitian kualitatif dimaksudkan
untuk memahami perilaku manusia, dari kerangka acuan pelaku sendiri, yakni
bagaimana perilaku memandang dan menafsirkan kegiatan dari segi pendiriannya.
Penelitian dalam hal ini berusaha memahami dan mengambarkan apa yang dipahami
dan digambarkan subjek penelitian.untuk maksud tersebut, penelitian menggunakan
kualitatif. Disebut kualitatif, karena sifat data yang dikumpulkannya bercocok
kualitatif bukan kuantitatf yang
menggunakan alat-alat pengukur.
C. Prosedur Pengambilan Data
Penelitian kualitatif berupaya mengungkapkan
berupa kondisi perilaku masyarakat yang diteliti dan situasi lingkungan di
sekitarnya, untuk mencapai hal tersebut, jenis data yang digunakan berveriasi,
diantaranya pengalaman personal, intropektif, sejarah kehidupan, hasil
wawancara, observasi lapangan, perjalanan sejarah, dan hasil pengamatan visual,
yang menjelaskan momen-momen dan nilai-nilai rutinitas dan problemantika
kehidupan setiap individu yang terlibat di dalam penelitian. Adapun yang
peneliti gunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut:
1.
Observasi
(pengamatan)
Observasi merupakan suatu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara
teliti, serta pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2002) dalam buku Metode
Penelitian Kualitatif Teori & Praktik Imam Gunawan. Menurut Kartono (1980:
142) dalam buku Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik Imam Gunawan,
pengertian observasi ialah studi yang sengaja dan sistematis tentang fenomena
social dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
Selanjutnya, dikemukakan tujuan observasi adalah mengerti cirri-ciri dan
luasnya signifikansi dari interelasinya elemen-eleman tingkah laku manusia pada
fenomena social serba komplek dalam pola-pola kultur tertentu.
2.
Wawancara
Mendalam (in-depth interviews)
Wawancara mendalam adalah proses tanya
jawab secara mendalam antara pewawancara dengan informan guana memperoleh
informasih yang lebih terperinci sesuai dan tujuan penelitian. Dalam wawancara
ini, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relatif
lama. Wawancara mendalam sangat cocok untuk mengumpulkan data pribadi,
pandangan-pandangan dan pengalaman seseorang, terutama ketika topik-topik
tertentu yang sedang disekplorasi.
3.
Studi
Dokumentasi
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan
dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia
adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cendera mata, laporan, artefak,
foto, dan sebagainya, sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga member peluang
pada peneliti untuk mengetaui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam.
Secara detail bahan documenter terbagi beberapa macam, yaitu autobiografi,
dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisc, data tersimpan di website,
dan lain-lain.
Gunawan Renier (1997: 104) dalam buku
Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik Imam, menjelaskan istilah
dokumen dalam tiga pengertian (1) dalam arti
luas, yaitu yang meliputi semua sumber, baik sumber terlulis maupun sumber
lisan; (2) dalam arti sempit, yaitu
meliputi semua sumber tertulis saja; dan (3) dalam arti spesifik, yaitu hanya meliputi surat-surat resmi dan
surat-surat Negara, seperti surat perjanjian, undang-undang, konsesi, hibah dan
sebagainya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi
Dalam kegiatan observasi Saya mendapatkan
hasil-hasil pengamatan yang terbagi menjadi berbagai aspek yaitu: 1) Sarana dan Prasarana, 2) dari
selogan selogan dan stiker dikelas, 3) Hasil Wawancara, dan 4) Hasil Dokumentasi.
B. Sarana dan Prasarana
Hasil observasi yang saya liat sarana dan
prasarana yang ada di Sekolah Dasar Negeri 3 Langkai yaitu; 1) Tempat parkir
kenderaan guru, 2) Ruang Uks, 3) Timbangan berat badan ada 3, 3)Perpustakaan,
4) Kran cuci tangan, 5) WC/toilet ada 3 yaitu guru, peserta didik laki-laki dan
peserta didik perempuan, 6) Tempat sampah, 7) Rak sepatu tidak disetiap depan
kelas, 8) Tiang bendera, 9) Halaman upacara, senam dan bermain, 10) Taman, 11) Papan
pengumuman ada 1, 12) Alat musik yaitu gitar, piano, 13) Mesin jahit, 14) Lonceng
15) Speaker, 16) Computer ada 3 di ruang tata usaha 17) Kipas angin diruang
guru, 18) TV di ruang guru, 19) Kantin ada 1 selebihnya peserta didik belanja
didepan sekolah, 20) Pagar sekeliling sekolah, 21) Ruang Kepala Sekolah, 22) Ruang
guru, 23) Ada dapur diruang guru, 24) Jam dinding, 25) Ruang tata usaha, 26) Lemari
disetiap kelas, 27) Data adminitrasi peserta didik disetiap kelas, 28) Sampoa
besar di ruang kelas 1b, 29) Globe 30) Peta dunia dan 31) Papan tulis kecil
tempat menempel hasil karya peserta didik.
C. Dari selogan-selogan maupun stiker
di luar kelas
1.
Selogan tidak buang sampah sembarangan
2.
Gerakan Pramuka Gusus Depan
3.
Pemberitahuan untuk para penjual
4.
Tata tertib sekolah
5.
Ikrar pendidikan karakter
6.
Tim Pocils
7.
Papan nama kelas dan wali kelas di
setiap pintu kelas
Dalam kegiatan observasi saya mendapatkan
catatan berbagai macam sarana dan prasarana maupun selogan-selogan yang ada
disekolah ini. Sarana dan prasaran serta selogan tersebut merupakan suatu hal
inovasi juga yang dapat menunjang pendidikan. Contohnya saja sampoa yang besar
yang terdapat di kelas 1b itu merupakan suatu inovasi dimana pembuatannya dapat
menggunakan bahan yang bekas.
D. Hasil Wawancara
Dalam kegiatan wawancara saya selaku
pelaksana kegiatan mewawancarai kepala sekolah.
1. Kepala
Sekolah
Teman saya bertanya kepada kepala
sekolah “Apa saja pengembangan-pengembangan atau inovasi pendidikan yang telah
ibu lakukan selama menjabat menjadi kepala sekolah baik dari segi sarana dan
prasarana maupun pembelajaran ?”
Jawab :
Kepala Sekolah menjawab, “sekolah
dasar negeri 3 langkai ini merupakan sekolah inklusif jadi semua anak berhak
sekolah disini. Kalau soal pengembangan saya baru saja menjabat menjadi kepala
sekolah. Namun dari segi fasilitas ada seperti adanya perpustakaan. Disekolah
kami menggunakan kurikulum 2006 KTSP.”
Dalam kegiatan wawancara saya tidak
mewawancarai guru-guru mengajar maupun staf-staf. Dari hasil wawancara saya
dengan kepala sekolah, kepala sekolah menyebutkan sekolah inklusif. Jadi,
maksud dari sekolah inklusif tersebut adalah sekolah
yang menggabungkan layanan pendidikan khusus dan regular dalam satu sistem persekolahan,
dimana siswa berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan khusus sesuai dengan
potensinya masing-masing dan siswa regular mendapatkan layanan khusus untuk
mengembangkan potensi mereka sehingga baik siswa yang berkebutuhan khusus
ataupun siswa regular dapat bersama-sama mengembangkan potensi masing-masing
dan mampu hidup eksis dan harmonis dalam masyarakat.
2. Mahasiswa
PPL
Saya bertanya kepada mahasiswa yang
sedang PPL di SDN 3 Langkai, pertanyaan saya seperti ini “Maaf mengganggu ka,
boleh saya Tanya-tanya sebentar. Kaka disini sudah lama PPL tentu sudah tau
seluk beluk yang ada disekolah ini, menurut kaka sendiri apa saja yang kaka tau
tentang inovasi atau pembaharuan pendidikan baik dari segi fasilitas maupun
cara pengajarannya yang ada di sekolah ini?
Jawab:
Mahasiswa PPL menjawab “ yang saya
tau atau saya lihat inovasi atau pembaharuan yang berkaitan dengan pendidikan
ini yaitu seperti ruang kelasnya dari kelas satu sampai enam memiliki dua
ruanga, adanya nama walikelas di setiap depan pintu kelas, dalam ruangan
terdapat media-media yang bisa digunakan dan setiap selesai belajar sebelum
pulang mereka membersihkan ruang kelas. Itu saja yang saya tau.”
Dalam hal ini saya tidak hanya
mewawancara Kepala Sekolah tapi juga Mahasiswa yang lagi PPL di SDN 3 Langkai,
hasil wawancara saya dengan mahasiswa PPL bahwa guru membiasakan peserta didik
memberisihkan tempat sesudah menggunakannya, adanya media pembelajaran seperti
globel, sangkoa yang besar di dalam kelas dan hasil karya peserta didik di
pajang di depan kelas.
E. Kelebihan, Kelemahan dan Solusi di
SDN-3 Langkai
Dalam kegiatan observasi saya menemukan
kelebihan dan kelemahan yang ada di SDN-3 Langkai yaitu sebagai berikut:
1.
Kelebihan
Kelebihan-kelebihan yang ada yaitu :
a. SDN
3 Langkai merupakan sekolah inklusif
b. Memiliki
banyak tanaman di halaman depan kelas.
c. Mempunyai
pagar pembatas antara sekolah dan masyarakat.
d. Memiliki
kantin
e. Ruangan
guru letaknya strategis.
f. Diruangan
kelas terdapat gambar pahlawan dan karya-karya peserta didik.
g. Perlengkapan
kebersihan dikelas lengkap.
h. Di
UKS tersedianya obat-obatan dan juga tempat menyimpan alat music, olahraga
buku-buku pembelajaran.
2.
Kelemahan
Kelemahan-kelemahan
yang kami dapat yaitu :
a. Belum
mimiliki satpam
b. Tempat
cuci tangan tidak ada disetiap depan kelas
c. Tempat
untuk parkir peserta didik masih tidak rapi belum dibenahi.
d. Di
saat jam istirahat peserta didik ada yang keluar pagar untuk berbelanja.
e. Pagar
sekolah yang kurang memadai karena anak-anak masih bisa keluar walaupun
dikunci.
3.
Solusi
Solusi yang dapat saya berikan, hendaknya
guru-guru sebagai pelaku inovasi itu sendiri selain melakukan inovasi tidak
kalah penting juga adalah manajemen atau pengelolaan inovasi yang sudah ada dan
hendaknya guru-guru juga saling bersinergi bersama-sama membuat inovasi yang
bersifat membangun bersama memajukan dunia pendidikan.
F. Dokumentasi (Terlampir)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari observasi yang saya lakukan dan
pembahasan saya bisa menyimpulkan bahwa inovasi tidak hanya dilakukan didalam
media pembelajaran dan saran dan prasarana tapi juga inovasi juga bisa kita
lakukan seperti membiasakan peserta didik untuk membersihkan tempat setelah
mekainya, membuat slogan-slogan yang bisa memotivasi peserta didik, dan tenunya
sasaran inovasi itu sendiri dilihat dari Guru, Siswa, Kurikulum, Fasilitas, dan
lingkungan Sosial Masyarakat.
B. Saran
Kita sebagai guru nanti tentunya semoga
bisa lebih peka lagi terhadapnya inovasi pendidikan karena, kita sebagai guru
adalah jembatan ilmu yang selalu membimbing dan memberikan arahan pada peserta
didik. Kita juga semaga mahasiswa tentunya mulai berinovasi dan menyiapkan diri
agar kelak nanti ketika kita terjun dalam lapangan memberikan hasil yang baik.
Daftar Pustaka
Rusdiana, 2014. Konsep
Inovasi Pendidikan. Bandung:
CV.
PUSTAKA SETIA
Zainal
Arifin, 2014. Penelitian Pendidikan
Metode dan Paradigma Baru.
Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Imam
Gunawan, 2014. Metode Penelitian
Kualitatif Teori dan Praktik.
Jakarta:
Bumi Aksara
AGEN JUDI BOLAVITA CC SBOBET CASINO ONLINE TERPERCAYA.
ReplyDeleteAgen Sbobet Casino Online. adalah Agen SBOBET Terpercaya Indonesia. kami melayani pembuatan. Daftar Sbobet. Kami memberikan bonus 10 % untuk setiap MEMBER BARU ,
nikmati juga taruhan terbaik di BOLAVITA sbobet online, agen casino online live, agen judi online, agen bola online, bandar bola online, judi bola online, taruhan bola online, togel hongkong.
minimal deposit 50rb & minimal penarikan 50rb, 24 jam bank online
Dapat Bonus REFFERAL 7% + 2% Seumur Hidup Lohh bosku
Boss Juga Bisa Kirim Via :
Wechat : Bolavita
WA : +6281377055002
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )