Wednesday, July 8, 2015

Kegiatan Bakti Sosial


                                                                         Oleh : Sihung dan Risyando Abe Isar
Minggu, 05 juni 2015. 

Om Swastyatu

Tabe Salamat Lingu Nalatai Salam Sujud Karendem Malempang

MEMAKNAI KONSEP TRI HITA KARANA DALAM RANGKA MENYAMBUT HARI RAYA GALUNGAN 

Presiden BEM STAHN-TP Palangka Raya
Ketua PC KMHDI Kota Palangka Raya
Untuk menumbuh kembangkan kesadaran dalam menjaga keseimbangan dengan lingkungan. Pimpinan Cabang Kestuan Mahasiswa  Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Kota Palangka Raya, bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAHN-TP PALANGKA RAYA, untuk menyambut hari Raya Galungan melaksanakan Bakti Sosial dan penaman pohon yang  bertempatkan di halaman Balai Basarah Tampung Penyang Tangkiling Kota Palangka Raya. Kegiatan Bakti sosial yang berlangsung sejak pagi, 05 Juli 2015 yang diikuti oleh Anggota dan pengurus PC KMHDI berjumlah 10 orang dan 15 orang dari BEM STHAN-TP, total keseluruhan yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 25 orang. Antusias dan semangat seluruh peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dari pukul 07.00-15.00 WIB. Salah satu bentuk penerapan ajaran Tri Hita Karana yaitu kesadaran untuk menjaga lingkungan agar terciftanya harmonisan.  Sebelum hari raya Galungan seluruh mahasiswa Hindu ini membersihan Balai Basarah Tampung Penyang, dari dalam rungan sampai kehalaman Balai tersebut.tujuan dari pada kegiatan tersebut  Agar umat Hindu yang  akan melaksanakan persembahyangan pada saat Hari Raya Galungan  dapat berjalan dengan Hikmat dengan lingkungan yang bersih. Selain itu di sekitar balai Basarah di tanami berapa pohon yang nantinya sebagai pelindung disekitar halaman Balai. sebagai pelindung tersebut. Penanaman pohon pertama  dilakukan oleh Wayan Wirawan Selaku Presiden BEM STAHN-TP dan dilanjutkan dengan penaman yang kedua oleh Risyando Abe Isar sebagai ketua PC KMHDI Kota Palangka Raya dan selanjutnya diikuti oleh seluruh peserta yang mengikuti Bakti Sosial. Dalam Rangka memaknai konsep Tri Hita karana perlu adanya kesadaran untuk menjaga hubungan yang harmonis, baik menjaga hubungan yang Harmonis dengan Lingkungan, dengan sesama manusia dan dengan Tuhan. Dengan terlaksananya kegiatan tersebut selain memberi manfaat untuk umat hindu yang berada di tangkiling juga dapat mempererat talisilahturahmi antar pengurus dari PC KMHDI Kota Palangka Raya dengan seluruh pengurus dan Anggota BEM STAHN-TP, selain itu bahwa kegiatan Bakti sosial Tersebut dapat  memberikan contoh kepada seluruh generasi muda pentingnya menjaga kebersihan dan hubungan yang baik dengan lingkungan apalagi menjelang hari Raya keagamaan seperti Galungan. Setelah selesai kegiatan penenaman pohon tepat pada pukul, 14.00-15.00 WIB seluruh peserta tersebut melaksanakan Basarah (persembahyangan) Bersama di Balai Tampung penyang Tangkiling.

Tuesday, July 7, 2015

Penjelasan Kandayu Basarah


 
Kandayu ialah nyayian Suci Umat Hindu Kaharingan yang dinyayikan secara besama pada saat melakukan Persembahyangan/Basarah
A.      Kandayu Mayarah Sangku Tambak Raja
kandayu ini berisikan ungkapan tentang maksud dan tujuan Upacara Persembahyangan Basarah, dengan maksud menyerahkan Sangku Tambak Raja beserta segala isinya kepada RANYING HATALLA LANGIT melalui Persembahyangan Basarah.
Kemudian kita memohon kepada RANYING HATALLA LANGIT agar dapat memberikan Sinar Suci  KekuatanNya bagi kehidupan manusia agar dalam menjalani kehidupan ini senantiasa mendapat bimbingan dalam berpikir yang baik, berkata yang benar serta bebuat yang baik pula.
B.      Kandayu Mantang Kayu Erang
Kandayu Mantang kayu Erang dinyayikan setelah Pandehen, Pandehen adalah yaitu penyampaian penjelasan ayat-ayat Suci Panaturan oleh  Rohaniawan. Isi Kandayu Mantang Kayu Erang ini, menceritakan tentang perjalanan Banam Tingang Mandulang Bulau Untung Aseng Panjang pada saat Balian Balaku untung.
Didalam melaksanakan upacara balian Balaku Untung kita akan mendengar perjalanan Banama Tingang yang dibawakan oleh Raja Telu Hakanduang yaitu Raja Tunggal Sangomang, Raja Mantir Mamaluhing Bungai dan Raja Linga Rawing Tempun Telun mendapatkan anugerah dengan berkat dari RANYING HATALLA LANGIT beserta seluruh manifestasinya, agra manusia di dalam kehidupan selalu mendapatkan rejeki murah, umur panjang, sehat sejahtera dalam menjalani kehidupan di dunia ini dan hakekat ini pula yang diambil dalam melaksanakan Basarah bagi Umat Kaharingan.
C.      Kandayu Parawei
Kandayu Parawei, dinyayikan sebelum do’a penutup Basarah yang isinya adalah mengandung ungkapan rasa syukur dan terima kasih Umat Kaharingan atas penciptaan alam semesta ini dengan segala isinya. Kandayu ini bertujuan agar Umat Kaharingan selalu dapat memelihara keseimbangan kehidupan dengan alam semesta dengan bebuat baik sehingga hakekat yang ingin dicapai, yaitu kedamaian yang abadi dapat terwujud dengan sempurna.
D.      Kandayu Mambuwur Behas Hambaruan
Kandayu Mambuwur Behas Hambaruan dinyayikan untuk mengiringi petugas menempatkan Behas Hambaruan kepada semua peserta Basarah, mengoleskan telur ayam dan meneteskan Undus serta memercikkan Tampung Tawar. Bersama dengan itu pula peserta Upacara Basarah menerima anugerah dari RANYING HATALLA LANGIT yang telah dimohonkan dalam pelaksanaan Basarah (Persembahyangan). Kandayu ini terdiri dari tujuh bait yang disesuikan dengan jumlah Behas Hambaruan dalam satu bungkusan yaitu berjumlah tujuh biji. Dengan maksud sesuai pula dengan manifestasi RANYING HATALLA LANGIT yang disebut RAHA UJU HAKANDUNG, KANARUHAN HANYA BASAKATI untuk menyampaikan anugerahNya kepada seluruh peserta Upacara Basarah. Kandayu ini dapat diulang-ulang sesuai keperluan sampai selesai pelaksanaan Mambuwur Behas Hambaruan.
Lirik Kandayu Mambuwur Behas Hambaruan ini berisikan harapan dan do’a yang telah di anugerahkan oleh RANYING HATALLA LANGIT dapat menyatu dan berguna didalam kehidupan kita sehari-hari dan oleh sebab itu kendaknya diikuti dengan sungguh-sungguh dan hikmat.

sumber : Talatah Basarah MDAHK.PP 2008