Wednesday, November 18, 2015

Hakikat Perubahan Sosial

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan, yang dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukanoleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu  dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Seorang yang tidak sempat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di Indonesia misalnya akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis, tidak maju, dan tidak berubah. Pernyataan demikian didasarkan pada pandangan sepintas yang tentu saja kurang mendalam dan kurang teliti karena tidak ada suatu masyrakat pun yang berhenti pada suatu titik tertentu sepanjang masa. Orang-orang desa sudah mengenal perdagangan, alat-alat transpor modern, bahkan dapat mengikuti berita-berita mengenai daerah lain melalui radio, televisi, dan sebagainya yang kesemuaanya belum dikenal semuanya.
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Karena luasnya bidang di mana mungkin terjadi perubahan-perubahan tersebut, bila seseorang hendak membuat penelitian, perlulah terlebih dahulu ditentukan secara tegas, perubahan apa yang dimaksudnya. Dasar penelitian mungkin tak akan jelas apabila hal tersebut tidak dikemukakan terlebih dahulu.
          Para sosiolog pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat-masyarakat statis dan dinamis. Masyarakat statis dimaksud masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat-masyarakat yang mengalami berbagai perubahan yang cepat. Jadi setiap masyarakat, pada suatu masa dapat dianggap sebagai masyarakat yang statis. Sementara itu, pada masyarakat lainnya, dianggap sebagai masyarakat dinamis. Perubahan-perubahan bukan lah semata-mata berarti suatu kemajuan (progrees) namun dapat pula berarti kemunduran dari bidang-bidang kehidupan tertentu.  

 Pengertian Perubahan Sosial
Segala perubahan pada lembaga-lembaga masyarakatan di dalam suatu masyaraka, yang mmengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

  Definisi
Para sosiolog maupun antarapologi telah banyak mempersoalkan mengenai pembatasan pengertian perubahan-perubahan sosial dan Kebudayaan. Supaya tidak menimbukan kekaburan, pembicaraan akan dibatasi lebih dahulu pada perubahan-perubahan sosial. Dengan demikian, diinvertarisasi rumusan-rumusan seperti diabawah ini.
William F. Ogburn berusaha memberikan suatu pengertian tertentu , walau tidak memberikan definisi tentang perubahan-perubahan sosial. Dia mengemukakan ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur inmaterial.
Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misyalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik,

MacIver lebih suka membedakan angtara utilitarian elements dengan cultural elements yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primer dan sekunder. Semua kegiatan dan ciptaan manusia dapat diklasifikasikan ke dalam kedua kategori tersebut di atas. Sebuah mesin ketik, alat pencetak, atau sistem keuangan, merupakan utilitarian elements karena benda-benda tersebut tidak langsung memenuhi  kebutuhan-kebutuhan manusia, tetapi dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Utilitarian elements disebutnya civilization.  Artinya, semua mekanisme dan organisasi yang dibuat manusia dalam upaya menguasai kondisi-kondisi kehidupannya, termasuk didalamnya sistem-sistem organisasi sosial, teknik, dan alat-alat material. Pesawat telepon, jalan kereta api, sekolah, hukum, dan seterusnya dimasukan ke dalam golongan tersebut.
Culture menurut MacIver adalah ekspresi jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup berpikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi dan hiburan. Sebuah potret, novel, drama, film, permainan, filsafat dan sebagaimanya, termasuk culture, karena hal-hal secara langsung memenuhi kebutuhan manusia. Dengan pernyataannya itu, MacIver mengeluarkan unsur material  dari ruang lingkup culture.

MacLver perubahan perubahan sosial dikatakan sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial
Gillin dan Gilin mengatakan perubahan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Secara singkat Samoel Koenig mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia yang terjadi karena sebab-sebab intern maupun sebab-sebab ekstern.

Solo Soemardjan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk dalam nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Tekanan pada definis tersebut terletak pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, yang kemudian memengaruhi segi-segi struktur masyarakat lainnya.

Daftar Pustaka
Soekanto, S (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

No comments:

Post a Comment