Ada
empat macam teknik pengambilan sampel yang termasuk dalam teknik pengambilan
sampel dengan probabilitas sampling. Keempat teknik tersebut, yaitu cara acak,
stratifikasi, klaster, dan sistematis.
1.
Sampling
acak
Ada
beberapa nama untuk menyebutkan teknik pemilihan sampling ini. Nama tersebut
termasuk diantaranya : random sampling atau teknik acak apapun namanya teknik
ini sangat pupuler dan banyak dianjurkan penggunaannya dalam proses penelitian.
Pada teknik acak ini, secara teoretis, semua anggota dalam pupulasi mempunyai
probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Untuk
mendapat responden yang hendak dijadikan sampel, satu hal penting yang harus
diketahui oleh para peneliti adalah bahwa perlunya bagi peneliti untuk
mengetahui jumlah responden yang ada dalam populasi.
Teknik
memilih secara acak dapat dilakukan baik dengan manual atau tradisional maupun
dengan menggunakan tabel random.
a.
Cara
tradisional
Cara
tradisional ini dapat dilihat dalam kumpulan ibu-ibu ketika arisan. Teknik acak
ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut :
1) Tentukan
jumlah populasi yang dapat ditemui ;
2) Daftar
semua anggota dalam populasi, masukkan dalam kotak yang telah diberi lubang
penarikkan;
3) Kocok
kotak tersebut dan keluarkan lewat lubang pengeluaran yang telah dibuat;
4) Nomor
anggota yang keluar adalah mereka yang ditunjuk sebagai sampel penelitian;
5) Lakukan
terus sampai jumlah yang diinginkan dapat dicapai.
b.
Menggunakan
tabel acak
pada
cara kedua ini, proses pemilihan subjek dilakukan dengan menggunakan tabel yang
dihasilkan oleh computer dan telah diakui manfaatnya dalam teori penelitian.
Tabel tersebut umumnya terdiri dari kolom dan angka lima digit yang telah
secara acak dihasilkan oleh computer. Dengan menggunakan tabel tersebut,
angka-angka yang digunakan untuk memilih sampel dengan langkah sebagai berikut
:
1) Identifikasi
jumlah total populasi;
2) Tentukkan
jumlah sampel yang diinginkan;
3) Daftar
anggota yang masuk sebagai populasi ;
4) Berikan
semua anggota dengan nomor kode yang diminta, misalnya : 000-299 untuk populasi
yang berjumlah 300 orang, atau 00-99 untuk jumlah populasi 100 orang;
5) Pilih
secara acak ( misanya tutup mata dengan menggunakan penunjuk pada angka yang
ada dalam tabel;
6) Pada
angka-angka yang terpilih, lihat hanya angka digit yang tepat yang dipilih.
Jika populasi 500 maka hanya 3 digit dari akhir saja. Jika populasi mempunyai
anggota 90 maka hanya diperlukan dua digit;
7) Jika
angka dikaitkan dengan angka terpilih untuk individual dalam populasi menjadi
individu dalam sampel. Sebagai contoh, jika populasinya berjumlah 500, maka
angka terpilih 375 masuk sebagai individu sampel. Sebalinya jika populasi hanya
300, maka angka angka terpilih 375 tidak termasuk sebagai individu sampel;
8) Gerakkan
penunjuk dalam kolom atau angka lain;
9) Ulangi
langkah nomor 8 sampai jumlah sampel yang diinginkan tercapai.
Ketika jumlah sampel diinginkan telah
tercapai maka langkah selanjutnya adalah membagi dalam kelompok control dan
kelompok perlakuan sesuai dengan bentuk desain penelitian.
Contoh Memilih Sampel dengan Sampling
Acak Seorang kepala sekolah ingin
melakukan studi terhadap para siswa yang ada disekolah. Populasi siswa SMK
ternyata jumlahnya 600 orang. Sampel
yang diinginkan adalah 10% dari populasi. Dia ingin menggunakan teknik acak,
untuk mencapai hal itu, dia menggunakan langkah-langkah untuk memilih sampel
seperti berikut.
1) Populasi
yang jumlahnya 600 orang diidentifikasi.
2) Sampel
yang diinginkan 10% x 600 = 60 orang.
3) Populasi
didaftar dengan diberikan kode dari 000-599.
4) Tabel
acak yang berisi angka random digunakan untuk memilih data dengan menggerakan
data sepanjang kolom atau baris dari tabel.
5) Misanya diperoleh
sederet angka seperti berikut:
058 710
859 942
634 278
708 899
6) Oleh
karena jumlah populasi 600 orang maka 2 angka terpilih menjadi sampel yaitu :
058 dan 278.
7) Coba
langkah d sampai diperoleh semua jumlah 60 responden.
2. Teknik Stratifikasi
Dalam
penelitian pendidikan maupun penelitian sosial lainnya, sering kali ditemui
kondisi populasi yang ada terdiri dari beberapa lapisan atau kelompok
individual dengan karakteristik berbeda.
Disekolah, misalnya ada kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga. Mereka
juga dapat dibedakan menurut jenis kelamin responden menjadi kelompok laki-laki
dan kelompok perempuan. Dimasyarakat, populasi dapat berupa kelompok
masyarakat, misalnya petani, pedagang, pegawai negeri, pegawai swasta dan
sebagainya. Keadaan populasi yang demikian akan tidak tepat dan tidak
terwakili, jika digunakan teknik acak. Karena hasinya mungkin satu kelompok
terlalu banyak yang terpilih sebagai sampel, sebaliknya kelompok lain tidak
terwakili karena tidak muncul dalam proses pemilihan.
Teknik
yang paling tepat dan mempunyai akurasi tinggi adalah teknik sampling dengan
cara stratifikasi. Teknik stratifikasi ini harus digunakan sejak awal, ketika
peneliti mengetahui bahwa kondisi populasi terdiri atas beberapa anggota yang
memiliki stratifikasi atau lapisan yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Ketepatan teknik stratifikasi juga lebih dapat ditingkatkan dengan menggunakan
proporsional besar kecilnya anggota lapisan dari populasi ditentukan oleh besar
kecinya jumlah anggota populasi dalam lapisan yang ada.
Seperti
halnya teknik memilih sampel secara acak, teknik stratifikasi juga mempunyai
langkah-langkah untuk menentukan sampel yang diinginkan. Langkah-langkah
tersebut dapat dilihat seperti berikut :
a. Identifikasi
jumlah total populasi.
b. Tentukan
jumlah sampel yang diinginkan.
c. Daftar
semua anggota yang termasuk sebagai populasi.
d. Pisahkan
anggota populasi sesuai dengan karakteristik lapisan yang dimiliki.
e. Pilih
sampel dengan menggunakan prinsif acak yang telah dilakukan dalam teknik random
diatas.
f. Lakukan
langkah pemilihan pada setiap lapisan yang ada.
g. Sampai
jumlah sampel dapat dicapai.
Contoh
menentukan sampel dengan teknik stratifikasi, Seorang peneliti ingin melakukan studi dari suatu populasi guru
SMK yang jumlahnya 900 orang, sampel yang inginkan adalah 10% dari populasi.
Dalam anggota populasi ada tiga lapisan guru, mereka adalah yang mempunyai
golongan dua golongan tiga, golongan empat. Dia ingin memilih sampel dengan
menggunakan teknik stratifikasi. Terangkan langkah-langkah guna mengambil
sampel dengan menggunakan teknik stratifikasi tersebut.
Jawabanya adalah sebagai berikut.
a. Jumlah
total populasi adalah 900 orang.
b. Daftar
semua anggota yang termasuk sebagai populasi sebagai nomor 000-899.
c. Bagi
populasi menjadi tiga lapis, dengan setiap lapis terdiri 300 orang.
d. Jumlah
sampel yang diinginkan 30% x 900 = 270 orang.
e. Setiap
lapis mempunyai anggota 90 orang.
f. Untuk
lapisan pertama gerakan penunjuk (pensil) dalam tabel acak.
g. Dan
pilih dari angka tersebut dan ambil yang memiliki nilai lebih kecil dari angka
899 sampai akhirnya diperoleh 90 subjek.
h. Lakukan
langkah f dan g untuk lapis kedua dan ketiga sampai total sampel diperoleh
jumlah 270 orang.
Agar
lebih jelas lihat Diagram 4.2di bawah ini.
3.
Teknik
klaster
Teknik
klaster merupakan teknik memilih sampel lainnya dengan menggunakan sampel
probabilitas. Teknik ini mempunyai sedikit perbedaan jika dibandingkan dengan
kedua teknik yang telah dibahas di atas. Teknik klaster atau cluster sampling
ini memilih sampel bukan didasarkan pada individual, tetapi lebih didasarkan
pada kelompok, daerah, atau kelompok subjek yang secara alami berkumpul
bersama. Teknik klaster digunakan oleh para peneliti di lapangan yang
wilayahnya mungkin luas. Dengan menggunakan teknik klaster ini, mereka lebih
dapat menghemat biaya dan tenaga dalam menemui responden yang menjadi subjek
atau objek penelitian.
Memilih
sampel dengan menggunakan teknik klaster ini mempunyai beberapa langkah seperti
berikut.
a. Identifikasi
populasi yang hendak digunakan dalam studi.
b. Tentukan
besar sampel yang yang diinginkan.
c. Tentuka
dasar logika untuk menentukan klaster.
d. Perkirakan
jumlah rata-rata subjek yang ada pada setiap klaster.
e. Daftar
semua subjek dalam setiap klaster dengan membagi antara jumlahsampel dengan
jumlah klaster yang ada.
f. Secara
random, pilih jumlah anggota sampel yang diinginkan untuk setiap klaster.
g. Jumlah
sampel adalah jumlah klaster dikalikan jumlah anggota populasi per klaster.
Contoh
terapan pemilihan sampel dengan menggunakan teknik klaster, Misalkan seorang peneliti hendak melakukan studi pada populasi
yang jumlahnya 4.000 guru dalam 100 sekolah yang ada. Sampel yang diinginkan
adalah 400 orang. Cara yang digunakan adalah teknik sampel secara klaster
dengan sekolah sebagai dasar penentuan logis klaster yang ada. Bagaimanakah
langkah menentukan sampel tersebut?
Jawabanya adalah
sebagai berikut.
1. Total
populasi adalah 4.000 orang.
2. Jumlah
sampel yang diinginkan 400 orang.
3. Dasar
logis klaster adalah sekolah yang jumlahnya ada 100.
4. Dalam
populasi, setiap sekolah adalah 4.000/100=40 guru setiap sekolah.
5. Jumlah
klaster yang ada adalah 400/40=10.
6. Oleh
karena itu, 10 sekolah di antara 100 sekolah
dipilih secara random.
7. Jadi,
semua guru yang ada dalam 10 sekolah sama dengan jumlah sampel yang diinginkan.
4.
Teknik
secara sistematis
Teknik
memilih sampel yang keempat adalah teknik sistematis atau systematic sampling.
Teknik pemilihan ini menggunakan prinsip proporsional. Caranya ialah dengan
menentukan pilihan sampel pada setiap 1/k, dimana k adalah suatu angka pembagi
yang telah ditentukan misalnya 5,6 atau 10. Syarat yang perlu diperhatikan oleh
para peneliti adalah adanya daftar atau list semua anggota populasi.
Untuk
populasi yang didaftar atas dasar urutan abjad pemakaian metode menggunakan
teknik sistematis juga dapat diterapkan. Walaupun mungkin saja terjadi bahwa
suatu namaseperti nama yang berawal su, sri dalam bahasa Indonesia akan terjadi
pengumpulan nama dalam awalan tersebut. Sistematis proposional dapat memilih
dengan baik.
Seperti
halnya metode pemilihan teknik sampel yang lain, pada teknik sistematis juga
memiliki urutan seperti berikut.
a. Identifikasi
total populasi yang akan digunakan dalam proses penelitian.
b. Daftar
semua anggota populasi.
c. Berikan
nomor kode untuk setiap anggota populasi misalnya, jumlah populasi 1.000 orang
maka nomor kode adalah 000-999.
d. Tentukan
besarnya jumlah sampel yang ada.
e. Tentukan
proporsional sistematis k yang besarnya sama dengan jumlah populasi dibagi
dengan jumlah sampel.
f. Mulai
dengan mengacak anggota populasi.
g. Ambil
setiap k terpilih untuk menjadi anggota cuplikan.
h. Lakukan
pemilihan tersebut sampai jumlah total terpenuhi.
Contoh terapan teknik memilih sampel secara
sistematis, Misalnya seorang
peneliti hendak melakukan studi pada populasi yang jumlahnya 4.000 pekerja.
Sampel yang diinginkan adalah 400 orang. Cara yang digunakan adalah tknik
sampelsecara sistematis, maka caranya adalah seperti berikut.
1. Jumlah
populasi yang teridentifikasi adalah 4.000 orang.
2. Sampel
yang diinginkan besarnya 400 orang.
3. Daftar
semua anggota populasi sesuai dengan urutan abjad. Misalnya, Agus untuk A;
Bagus menjadi B, Cahyono menjadi C, dan seterusnya.
4. Proporsional
sistematis k =4.000/400=10.
5. Tentukan
titik awal nama secara random sebagai awal dimulainya pemilihan pada urutan
nama populasi.
6. Dari
titik awal tersebut, setiap 10 langkah terpilih sebagai sampel.
Lakukan
terus sampai akhirnya dapat dipilih semua anggota total sampel yang diperlukan.
Lebih Lengkap Isi Blog Klik Disini
Baca Juga:
No comments:
Post a Comment