Menrut
para ahli ,keberadaan teori kurikulum belum mantap atau dengan kata lain belum
bisa di bentuk .meskipun demikian ,banyak ahli yang menyumbangakan buah
pikiranya agar terbentuk teori kurikulum yang akurat. Karenanya,upaya-upaya
kearah terjadinya suatu teori kurikulum sebagai scence of curriyculum (sebagai
disiplin ilmu )terus dikembangkan.
Kesulitan
–kesulitan dalam menjadikan teori kurikulum disebabkan berbagai factor ,antara
lain karena para ahli ,yaitu:
a. Jamaes B.mac Donal,
mengemukakan bahwa pengembangan kurikulum merupakan an historical accident yang
berlangsung secara kebetulan ,acak dan tidak sistemitis . pemikiran mengenai
kurikulum tidak dilakukan secara sistimetis berdasarkan apa yang di capai
sebelumnya .karenanya pengembangan kurikulum mesti didahului dengan pembentukan
sistem dan model konseptual yang seterusnya diuji melalaui penelitian empiris
yang sistimatis (nasution ,1993:175 ).
b. Colin Mars dan ken
Stafford (1984:22-23 )menyatakan bahawa : “(Dapat di pastikan bahawa membangun
teori kurikulum itu merupakan pekerjaan sulit. Mempertimbangkan yang berarti
mengigat teori-teori yang susdah berhasil di bentuk ternyata memelukan usaha
yang keras .teori-teori tersebut berisikan bermacam variable untuk
mensistemitikan dan menyatakan penemuan riset dari fenomena –fenomena yang
tampak tidak berhubungan , untuk menghasilkan hipotensis-hipotensis dalam riset
,membuat prediksi-prediksi dan juga memberikan penjelasan-penjelasn.”
c.
J.SMan (pinar ,1975
:149 ) berpendapat bahwa saat ini belum ada disiplin teori kurikulum ,namun
diyakini bahawa sudah tersedia banyak bahan berupa buah pikiran ahli kurikulum
guna membentuk teori tersebut.
d.
Teori B.F Skinner
Teori skinner disebut operant
conditioning (1953) mungkin nmenjadi teori paling terkenal dalam suatu orentasi
atau pemikiran yang menganut aliran bahaviorisme. Teori ini berpendapat bahwa
laki-laki merupakan suatu organisme pasif yang ditentukan oleh stimuli dan
disumplai oleh lingkungan ekternal. Pendapat Skinner ini bisa ditemukan dalam
bukunya yang pertama, yakni : science and human behaviour (1953). Kemudian, iya
menunjukan keinginan mantap dalam bidang mengajar dan kurikulum, sebagai mana
dinyatakan dalam kelanjutan teori dalam bukun-bukunya, seperti The Technology
of teching (1968) dan Beyond Freedom and Dignity (1971). Spesialis kurikulum
yang lain, seperti Becker, Englemann, dan Thomas (1975), juga mengembangkan
kurikulum meski masih ada penekanan lebih lanjut. Dari hal ini, terdapat
beberapa pembenaran. Karena itu, analisis teori skinner berlaku sebagai
keterangan teori kurikulum bagi pengembangan-pengembangan selanjutnya.
Perspektif Skinner dalam kurikulum
terfokus pada peran reinforcement (penghargaan,hadia) dalam mengontrol tingkah
laku. Kesatuan reinforcement (baik masalalu maupun masa sekarang) mengontrol
tingkah laku, melalui hubungan-hubungan fungsional antara stimuli dan respons.
Iya mempunyai argumen fungsional-persuasif bahwa teorinya tidak membahayakan
individu dalam usahanya untuk melengkapi diri. Sebagai fakta, iya mengajukan
bahwa teorinya lebih bebas dari pada humanitas yang menggunakan bentuk
persuasif, argumen, perangkap, dan antusiasisme agar anak didik dapat melakukan
sesuatu seorang humanis mengontrol anak didik sebagai orang yang mendesain
suatu program atau mesin pengajar.
Baca juga: Bundaran Membludak Umat Hindu Ikut Ramaikan Pawai Budaya
Lebih Lengkap Isi Blog Klik Disini
Lebih Lengkap Isi Blog Klik Disini
Baca Juga:
No comments:
Post a Comment