Baca juga: Desain Pemenang Sayembara Monumen Bundaran Besar Palangka Raya
Pada keadaan tentetu, sering kali seorang peneliti
menemui situasi bahwa syarat-syarat yang berlaku dalam teknik probabilitas
tidak dapat dipenuhi. Sebagai contoh, jumlah responden terlalu kecil, jumlah
populasi tidak diketahui secara pasti, dan penelitian tidak tertarik dengan
jumlah populasi tersebut. Untuk itu teknik kedua, yaitu teknik Nonprobabilitas
dapat digunakan. Teknik nonprobabilitas ini cara pengambilan sampel pada
prinsipnya menggunakan pertimbanga tertentu yang digunakan oleh si peneliti.
Ada empat macam teknik memilih sampel yang termasuk teknik nonprobabilitas.
Keempat teknik tersebut, yaitu Accidental, Purposive, quota, dan snowball yang
akan dibahas seperti berikut.
1.
Teknik
memilih sampel secara kebetulan
Teknik memilih
sampel yang pertama adalah memilih secara kebetulan atau accidental sampling.
Teknik ini dikatakan secara kebetulan karena peneliti, memamng dengan sengaja
memilih sampel kepada siapa pun yang ditemuinya atau by accident pada tempat,
waktu, dan cara yang ditentukan. Sebagai contoh, seorang peneliti berdiri
dipintu gerbang utama kampus, dan menanyai pada setiap mahasiswa yang kebetulan
lewat dipintu gerbang tertsebut antara jam 08.00 sampai jam 10.00 pagi.
Pekerjaan tersebut diulang beberapa hari dengan waktu dan tempat yang sama
sampai akhirnya informasi yang dicari diraskan telah dapat dicapai untuk
menjawab permasalahan penelitian yang direncanakan oleh para peneliti tersebut.
Teknik memilih dengan accidental ini
keuntungan yang paling tampak adalah mudah dilakukan dan mudah memperoleh
informasi yang diinginkan. Walaupun teknik ini juga mempunyai kelemahan, yaitu
jika orang yang lewat adalah bukan mahasiswa atau orang yangh diharapkan
dipilih sebagai sampel sehingga terjadi bias responden dan bias informasi.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, maka diperlukan tindakan tambahan misalnya
dengan menanyakan identitas orang yang lewat untuk meyakinkan bahwa merka
adalah orang-orang yang diinginkan sebagai anggota sampel.
2.
Memilih
Sampel dengan Teknik Bertujuan
Teknik
memilih Sampel yang termasuk nonprobabilitas adalah memilih sampel dengan dasar
bertujuan. Teknik ini juga popular disebut sebagai purposive sampling, karena
untuk menentukan seseorang menjadi sampel atau tidak didasarkan pada tujuan
tertentu, misalnya dengan pertimbangan professional yang dimiliki oleh si
peneliti dalam usahanya memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan
penelitian.
Contoh
memilih sampel dengan bertujuan, misalnya para peneliti memilih para pedagang
tertentu untuk memperoleh informasi tentang macam-macam harga barang; seorang
peneliti milih para guru SMK untuk memperoleh informasi tentang efektivitas
praktik disekolah. Mereka memilih orang-orang tersebut sebagai sampel karena
para peneliti mempunyai pertimbangan professional yang kuat, misalnya merekalah
orang-orang yang terlibat langsung dengan interes peneliti.
3.
Memilih
Sampel secara Kuota atau jatah
Memilih sampel secara kuota atau jatah
sering pula disebut dengan quota sampling. Pada teknik ini para peneliti
menentukan besarnya jumlah responden untuk menjadi anggota sampel. Mereka
menemui dan mengambil data yang diperlukan. Sampai jumlah yang telah dintukan dapat dicapai. Mereka belum
berhenti jika jumlah kuota yang telah direncakankan belum tercapai.
Teknik sampling dengan cara kuota ini
banyak digunakan dalam dunia pers, misalnya mereka ingin mendapatakan tingkat
popularitas seorang pemimpin, mereka ingin mengetahui kinerja suatu badan yang
dibentuk oleh pemerintah dan sebagainya. Dalam kasus kewartawanan, mereka
biasanya menggunakan jasa telepon atau alat-alat lainnya yang praktis untuk
bertemu dan tertanya pada responde.
4.
Memilih
Sampel dengan cara Getok Tular
Memilih sampel
dengan cara getok tular ini sejenis dengan konsep memilih sampel dengan
snowball sampling. Dikatakan getok tular karena seorang peneliti menentukan
seseorang untuk menjadi anggota sampel atas dasar rekomendasi atau anjuran
orang yang telah lebih dahulu menjadi sampel.contoh konsep getok tular ini
diantaranya, misalnya: seorang peneliti menentukan responden A untuk ditanya
dan dijadikan sumber. Setelah selesai responde A diminta untuk merekomendasi C
dan D. C ditanya oleh peneliti untuk kemudian memberikan rekomendasinya pada E
dan F. sedangkan resp onden D memberikan rekomendasi pada responden P dan Q.
begitu seterusnya sehingga peneliti memperoleh jumlah sampel sesuai dengan yang
direncanakan.
Mengapa
teknik ini dikatakan sebagai snowball sampling ? jawaban yang perlu diperhatikan diantaranya adalah, karena
model tersebut mirip dengan kenyataan lajimnya dinegara-negara yang mempunyai
iklim dingin. Pada musim dingin,jika kita berada diatas bukit. Dan diatas bukit
digelindingkan sekepal tangan bola salju. Bola salju tersebut akan mengelending
ke bawah mengikuti lereng bukit dan semakinl lama bola menggelinding bola salju
tersebut akan menjadi semakin besar.
Yang perlu
diperhatikan para peneliti dalam menggunakan dan memilih teknik yang ada ialah,
bahwa untuk penelitian kuantitatif sebaiknya menggunakan teknik
probabilitas untuk memilih anggota
sampel. Alasan yang mendukung teknik ini adalah, bahwa teknik probabilitas
mempunyai prinsip random yang sangat kuat untuk mendukung proses gereralisasi
hasil penelitian yang diperoleh.
Lebih Lengkap Isi Blog Klik Disini
Baca Juga:
No comments:
Post a Comment