Thursday, July 13, 2017

Pasah Patahu, Sahur Panjaga Lewu

sintungtelu.blogspot.co.id - Pada kesempatan ini mengisi waktu karena kemaren begitu padatnya untuk mempersiapkan peryaratan untuk Yudisium, hari ini juma’at (14/7/17) ingin menuliskan sedikit mengenai Pasah Patahu berhubungan beberapa waktu yang lalau sempat berfoto di Pasah Patahu yang berada di Kalimantan Tengah tepatnya di Desa Pamatang Limau Kec. Sepang Kab. Gunung Mas. Ketika kita berkunjung di sebuah daerah khususnya di Kalimantan Tengah terutama di perdesaan, tidak asing lagi kita akan menemukan sebuah rumah kecil yang identik dengan warna Kuning didalam biasanya ada berupa sejen dan dibawahnya ada juga Batu, Batu ini bukan sebarang batu namanya adalah  Batu Patahu yang memiliki symbol kekuatan spiritual diyakini dapat melindungi, membantu dan menolong seluruh masyarakat sekitar, kalau berkunjung kedaerah menemui seperti demikian deskripsi di atas tidak salah lagi itulah yang disebut dengan Pasah Patahu.

Hindu Kaharingan (Hinka) mempercayai sistem kehidupan yang memiliki hubungan antara satu dan yang lainnya dari sesama manusia, mahluk hidup, tumbuhan,alam sampai sesuatu yang tidak kasat mata atau tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, sejak jaman dulu Hinka identik dengan upacara ritual yang memerlukan semangat gotong royong untuk melaksanakannya ambil contoh, Nahunan, Tiwah, Balian, Perkawinan, Menyanggar, Mampas Lewu dan banyak ritual lainnya, tidak heran jika dalam satu ritual pasti melibatkan orang banyak.

Pasah Patahu adalah salah satu tempat untuk memberikan persembahan sesajen kepada Sahur yang mempunyai kekuatan supranatural dan merupakan menifestasi dari kekuasaan Ranying Hatalla Langit Tuhan Yang Maha Esa, biasanya disebut Sahur Parapah, Sahur Parapah masing-masing daerah memiliki nama tersendiri, yang tau nama Sahur biasanya adalah orang-orang tertentu misalnya Para Rohaniawan Hinka dan para tetua yang ada disesa. Sahur Parapah inilah yang diyakini menjaga keharmonisasan dan kelestarian kehidupan alam dan juga melindungi, mambantu, menolong, memberikan kemudahan kepada seluruh masyarakat desa. Jadi kita tidak heran jika setiap daerah pasti memiliki Pasah Patahu penjaga lewu.

Dalam wujud syukur dan rasa terima kasih umat Hindu Kaharingan kepada Sang Pencipta Ranying Hatalla dan segala manifestasinya berkat kekuasan dan kekuatannya sehingga adanya Pasah Patahu yang dihuni oleh Sahur Lewu yang sudah menjaga seluruh masyarakat sehingga terjalinya keharmonisan antara masyarakat, hidup rukun, terciptanya sausana nyaman damai dan segala rezeki yang melimpah, diberikan kesehatan, jauh dari mara bahaya dan terciptanya hubungan yang baik dengan seluruh mahluk hidup maka diadakanlah yang namanya Pakanan Sahur atau Mapas Lewu.


Biasanya setiap saya berkujung kedaerah menumui Pasah Petahu, Pasti meluangkan waktu sebentar untuk memanjatkan doa mohon ijin juga karena kita sudah masuk kedaerah tersebut dan meminta agar segala aktivitas diberikan kemudahan, dijaukan dari mara bahaya dan mohon lindungan seperti Sahur Lewu melindungi masyarakat yang ada di daerah tersebut, saya juga menghidupkan sebilah roko dan menyimpannya di Pasah Patahu. Sekian dulu tulisan ini karena pukul 13.00 WIB saya harus kekampus mengurusi beberapa berkas peryaratan yudisium yang belum rampung juga dan semoga ada perjalan kesempatan lagi melihat dan melaksanakan Ritual-Ritual yang ada di Hindu Kaharingan, terima kasih juga kepada Ranying Hatalla Langi sehingga saya bisa diberikan kesempatan untuk menulis mengenai indahnya ajaranMu. Menurut saya salah satu cara untuk menjaga warisan leluhur adalah dengan cara bertahan dan berpegang teguh kepada kepercayaan nenek Moyang yang dulu, yang disebut Agama Helu/Huran/Dulu. (RAI)

No comments:

Post a Comment