Saturday, July 22, 2017

TIM STAHN TP Palangka Raya: Muncul menjadi juara di PCTA

sintungtelu.blogspot.co.id – Parade Cinta Tanah Air (PCTA) lomba diskusi/uji argument tingkat SLTA Sederajat dan Pengguruan Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah yang rutin diadakan dalam setiap tahunnya, kini kembali digelar pada tanggal 18-19 Juli 2017 di kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jl. Diponegoro Palangka Raya yang di gagas oleh Kementerian Pertahanan RI bekerjasama dengan Korem 102/PJG, Pemerintah Provinsi dan Kota.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari sebagai wahana mengasah bakat dan menambah wawasan kebangsaan mengambil tema “Dengan Semangat Bela Negara Generasi Muda Mampu Mengatasi Pengaruh Redikalisme, Terorisme, dan Pengaruh Negatif Media Serta Bahaya Nerkoba” diikuti oleh 30 Tim dari perguruan tinggi yang setiap tim terdiri dari 2 orang, kegiatan ini pun pada hari pertama diperutuhkan untuk tingkatan SLTA Sederahat dan hari kedua di  khusus untuk kalangan Mahasiswa.

Kegiatan PCTA pun resmi berakhir Selasa, (19/7/17) dengan mengumunkan sebanyak 3 tim dari tingkat perguruan tinggi sebagai pemenang lomba, dari hasil penilaian dewan juri diumumkan yang menjadi juara 1 dan 2 adalah tim perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP) dan memunculkan tim dari Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) TP Palangka Raya sebagai juara 3 dari tim Pasangan Adiasah dan Nacha Riani.

Salah satu mahasiswa STAHN TP Palangka Raya Mega Riska yang mengikuti lomba PCTA mengatakan, “walau bersama rekan tim saya Pendri tidak mendapat juara, setidaknya kegiatan ini memberikan pengalaman bagi kami selaku mahasiswa untuk menambah pengetahuan akan Cinta Tanah Air dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan diri dan melatih kami untuk berargumen dihadapan orang banyak” Ucapnya.

Mahasiswa tersebut juga menambahkan bahwa perwakilan dari kampus mereka yang mengikuti PCTA ini sebanyak 4 Tim, dia mengatakan “tetap bersyukur dan sangat senang salah satu dari tim sudah mampu membawa nama kampus menjadi juara tiga dari beberapa tim yang mengikuti lomba” tutup mahasiswa Jurusan Pendidikan Hindu tersebut saat ditanya sore hari di Kesbangpol (19/7/17).


Melihat pemberitaan dewasa ini, terutama dimedia sosial banyak pemberitaan dan informasi yang meresesahkan nilai-nilai Khebinekaan yang ada sehingga berdampak negatif bagi masyarakat dari pernyataan yang mengandung provokatif, fitnah dan bahasa-bahasa yang digunakan tidak mencerminkan persatuan dan kesetuan, sehingga gerakan kegiatan seperti ini sangat penting bagi komponen bangsa terkhususnya para generasi muda. (RAI)

No comments:

Post a Comment