Wednesday, August 16, 2017

Teori Kurikulum


Menrut para ahli ,keberadaan teori kurikulum belum mantap atau dengan kata lain belum bisa di bentuk .meskipun demikian ,banyak ahli yang menyumbangakan buah pikiranya agar terbentuk teori kurikulum yang akurat. Karenanya,upaya-upaya kearah terjadinya suatu teori kurikulum sebagai scence of curriyculum (sebagai disiplin ilmu )terus dikembangkan.
Kesulitan –kesulitan dalam menjadikan teori kurikulum disebabkan berbagai factor ,antara lain karena para ahli ,yaitu:
a.    Jamaes B.mac Donal, mengemukakan bahwa pengembangan kurikulum merupakan an historical accident yang berlangsung secara kebetulan ,acak dan tidak sistemitis . pemikiran mengenai kurikulum tidak dilakukan secara sistimetis berdasarkan apa yang di capai sebelumnya .karenanya pengembangan kurikulum mesti didahului dengan pembentukan sistem dan model konseptual yang seterusnya diuji melalaui penelitian empiris yang sistimatis (nasution ,1993:175 ).
b.     Colin Mars dan ken Stafford (1984:22-23 )menyatakan bahawa : “(Dapat di pastikan bahawa membangun teori kurikulum itu merupakan pekerjaan sulit. Mempertimbangkan yang berarti mengigat teori-teori yang susdah berhasil di bentuk ternyata memelukan usaha yang keras .teori-teori tersebut berisikan bermacam variable untuk mensistemitikan dan menyatakan penemuan riset dari fenomena –fenomena yang tampak tidak berhubungan , untuk menghasilkan hipotensis-hipotensis dalam riset ,membuat prediksi-prediksi dan juga memberikan penjelasan-penjelasn.”
c.       J.SMan (pinar ,1975 :149 ) berpendapat bahwa saat ini belum ada disiplin teori kurikulum ,namun diyakini bahawa sudah tersedia banyak bahan berupa buah pikiran ahli kurikulum guna membentuk teori tersebut.
d.       Teori B.F Skinner
Teori skinner disebut operant conditioning (1953) mungkin nmenjadi teori paling terkenal dalam suatu orentasi atau pemikiran yang menganut aliran bahaviorisme. Teori ini berpendapat bahwa laki-laki merupakan suatu organisme pasif yang ditentukan oleh stimuli dan disumplai oleh lingkungan ekternal. Pendapat Skinner ini bisa ditemukan dalam bukunya yang pertama, yakni : science and human behaviour (1953). Kemudian, iya menunjukan keinginan mantap dalam bidang mengajar dan kurikulum, sebagai mana dinyatakan dalam kelanjutan teori dalam bukun-bukunya, seperti The Technology of teching (1968) dan Beyond Freedom and Dignity (1971). Spesialis kurikulum yang lain, seperti Becker, Englemann, dan Thomas (1975), juga mengembangkan kurikulum meski masih ada penekanan lebih lanjut. Dari hal ini, terdapat beberapa pembenaran. Karena itu, analisis teori skinner berlaku sebagai keterangan teori kurikulum bagi pengembangan-pengembangan selanjutnya.


Perspektif Skinner dalam kurikulum terfokus pada peran reinforcement (penghargaan,hadia) dalam mengontrol tingkah laku. Kesatuan reinforcement (baik masalalu maupun masa sekarang) mengontrol tingkah laku, melalui hubungan-hubungan fungsional antara stimuli dan respons. Iya mempunyai argumen fungsional-persuasif bahwa teorinya tidak membahayakan individu dalam usahanya untuk melengkapi diri. Sebagai fakta, iya mengajukan bahwa teorinya lebih bebas dari pada humanitas yang menggunakan bentuk persuasif, argumen, perangkap, dan antusiasisme agar anak didik dapat melakukan sesuatu seorang humanis mengontrol anak didik sebagai orang yang mendesain suatu program atau mesin pengajar.


Baca Juga:

No comments:

Post a Comment